Minggu, 23 Mei 2010

Artikel Kesehatan

Energi 5 Elemen: Pentingnya Mineral untuk Kesehatan
Mineral untuk Kesehatan Darah, Tulang, Sumsum Tulang, Otot, dan Saraf

Oleh: Aleysius H. Gondosari

Bulan Juni dan Juli 2009 yl., saya melakukan penelitian mengenai osteoporosis bersama teman saya. Osteoporosis sering menyerang wanita yang sudah melahirkan, wanita yang akan menopause, dan juga penderita diabetes. Penyebabnya adalah kekurangan mineral. Tetapi selain untuk tulang, mineral juga ternyata sangat dibutuhkan oleh darah, sumsum tulang, otot, saraf, dan air ludah atau air liur.Mineral mempunyai frekuensi sehat 1 Hz dan berada pada elemen Bumi. Oleh sebab itu, mineral lebih banyak ditemukan pada makanan sehat yang mengandung elemen Bumi seperti pada umbi-umbian. Tubuh manusia membutuhkan 6 mineral utama. Bila kekurangan salah satu mineral ini, tubuh akan mulai tidak sehat. Keenam mineral utama ini adalah kalsium, magnesium, fosfor, kalium, besi, natrium. Dari mineral yang terdapat di dalam tubuh, kira-kira 50% terdiri dari kalsium. Magnesium kira-kira 1/2 dari kalsium. Selanjutnya fosfor dan kalium dalam jumlah yang seimbang. Walaupun perlu, besi dan natrium hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit.

Dari analisa energi 5 Elemen, kebutuhan energi mineral kalsium kira-kira 25%, magnesium 15%, fosfor 15%, kalium 10%, besi 5%, natrium 5%. Sisanya terdistribusi untuk mineral-mineral lainnya.
Mineral bagi Darah:

Darah membutuhkan mineral untuk menjaga keseimbangan asam dan basa. Tubuh yang sehat akan bersifat sedikit basa dengan pH berkisar antara 7,0 sampai 7,4. Kekurangan mineral akan menyebabkan darah menjadi asam. Bila darah bersifat asam, penyakit mudah menyerang, termasuk penyakit kanker. Selain mineral, stres juga dapat menyebabkan darah menjadi asam. Stres membuat nafas menjadi pendek dan tidak dalam, sehingga O2 berkurang dan CO2 menumpuk di dalam darah karena tidak dikeluarkan melalui nafas yang panjang dan dalam. Jadi berhati-hatilah agar jangan sampai menderita stres. Bila stres, lakukan latihan pernafasan sehat yang panjang dan dalam.
Mineral bagi Tulang:

Kekurangan mineral akan menyebabkan tulang menjadi keropos atau osteoporosis, yang dimulai dari pergelangan kaki, kemudian naik ke lutut, dilanjutkan ke tulang paha. Setelah itu, naik ke tulang belakang yang dapat menyebabkan bongkok. Bila orang menderita osteoporosis, ia harus berhati-hati agar tidak sampai jatuh. Bila jatuh, tulangnya akan mudah patah. Biasanya patah pada bagian pangkal tulang paha dekat pinggul.
Mineral bagi Sumsum Tulang:

Sumsum tulang juga membutuhkan mineral. Bila mineral kurang, sumsum tulang juga akan berkurang, sehingga pembentukan darah merah dan darah putih akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan anemia dan leukemia.
Mineral bagi Otot:

Otot juga membutuhkan mineral. Bila mineral berkurang, otot akan menjadi pegal-pegal dan tidak bertenaga. Orang akan merasa lelah dan malas bergerak.
Saraf:

Kekurangan mineral juga akan mempengaruhi saraf. Orang yang kekurangan mineral, selain menderita osteoporosis, tangannya juga mulai bergetar, yang menjadi tanda-tanda awal gejala Parkinson.

Selain itu, juga bisa muncul gejala lain. Teman saya mengeluh kupingnya berdenging. Dari analisa energi 5 elemen, hal ini disebabkan oleh saraf yang kekurangan mineral.
Air Liur atau Air Ludah:

Air ludah juga membutuhkan mineral yang lengkap agar dapat menjaga kesehatan gigi dan menetralisir makanan asam yang kita konsumsi. Bila mineral pada air ludah tidak lengkap atau tidak cukup, gigi akan mudah keropos, dan makanan asam tidak bisa dinetralisir sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Penyebab Kekurangan Mineral:

Ada berbagai penyebab kekurangan mineral. Kekurangan mineral bisa disebabkan oleh:

* faktor usia sehingga daya serap mineral berkurang
* mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersifat asam seperti goreng-gorengan, daging, telur, gula, rokok, minuman yang manis-manis, minuman ringan yang manis
* kurang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung mineral seperti beras merah, tempe segar, kacang panjang segar, kentang kukus, wortel segar.
* kurang berjemur pada sinar matahari pagi sehingga kekurangan vitamin D.

Cara Mengatasi Kekurangan Mineral:

Untuk mengatasi kekurangan mineral, orang sebaiknya melakukan hal-hal berikut ini:

* Meningkatkan konsumsi makanan bermineral seperti beras merah, kacang panjang segar, kentang kukus, tempe segar, wortel segar, bengkuang segar, daun katuk, buncis, gula merah atau gula aren, dan pisang. Kacang panjang mengandung 6 mineral sehat yang mudah diserap oleh tubuh, kentang mengandung 5 mineral, beras merah mengandung 5 mineral, tempe, wortel, bengkuang, buncis, dan gula merah mengandung 3 mineral. Pisang mengandung 2 mineral.
* Berjemur di sinar matahari pagi sebelum pk. 09.00 selama 15 menit sampai 30 menit untuk memperoleh cukup vitamin D sebanyak 400 IU (International Unit).
* Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang bersifat asam seperti goreng-gorengan, gula pasir, minuman manis, rokok.
* Mengurangi stres

Salam Sehat Bahagia!

www.5elemen.com

1 komentar:

  1. Solingen snow Peak Titanium Flask - Titanium-arts.com
    Solingen raft titanium snow titanium nitride coating service near me Peak Titanium Flask. titanium pot In this titanium cartilage earrings website, you will 사이트 추천 find the website of Solingen snow Peak Titanium Flask for your search.

    BalasHapus