Rabu, 24 Februari 2010

Nasi Tim Beras Merah Untuk Insomnia

Gangguan sulit tidur alias insomnia bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, di antaranya karena faktor fisik, psikis, dan masalah gizi. Gangguan di ranjang ini tidak hanya dialami sehari atau dua hari, bahkan bisa mencapai mingguan, bulanan, bahkan tahunan.

Insomnia yang disebabkan karena faktor gizi dapat diatasi dengan meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B kompleks (terutama niasin), dan mineral (zat besi, tembaga, magnesium). Tubuh memanfaatkan vitamin B untuk mengatur beberapa asam amino, termasuk tritofan. Triptofan inilah yang bertugas merangsang produksi serotonin, senyawa kimia dalam otak sehingga memicu rasa kantuk. Sementara, mineral sangat dibutuhkan untuk menstimulasi aktifitas neotransmiter pada otak.

Sebagai variasi Anda bisa mengganti kacang hijau dengan jagung manis atau kacang merah kering. Sebagai taburan, Anda juga bisa menambahkan kering tempe.

Perbanyak konsumsi makanan yang membuat kita lebih nyenyak tidur, di antaranya ialah:

Beras merah dan sumber karbohidrat kompleks lainnya (kentang, pasta wholewheat) termasuk bahan pangan yang sangat dianjurkan untuk mengatasi masalah insomnia. Mampu merangsang produksi senyawa serotonin.

Kacang hijau dan polong-polongan lainnya (kacang merah, kacang tolo, kedelai) kaya niasin, salah satu jenis vitamin B kompleks. Fungsinya adalah membantu produksi senyawa serotonin dalam otak.

Teri nasi dikenal sebagai sumber kalsium si penjaga tulang dan gigi. Teri nasi juga memberikan efek menenangkan pada tubuh.

Tempe merupakan sumber protein hewani yang andal, juga sarat kandungan vitamin B5 (asam pantotenat). Sangat berperan memproduksi senyawa-senyawa kimia otak yang bertugas meredam stres.

cara memasak beras merah

Beras Merah Kaya Vitamin & Mineral

sumber: Tabloid Ibu & Anak

Nilai gizi beras bergantung pada jenisnya. Dari sisi jenis, masyarakat
menggolongkan beras menjadi tiga golongan: beras putih (dipisahkan lagi
menjadi pulen dan pera), beras ketan, dan beras merah. Tetapi, apa pun
nama berasnya, yang awam tahu tentangnya, bahan ini hanyalah sumber
karbohidrat semata, pengenyang pemt, 'bensin' untuk beraktivitas.

Padahal, jika saja mau sedikit iseng 'membongkarnya', utamanya beras
merah, beras memiliki banyak manfaat lain. Beras merah punya kandungan
gizi yang jauh lebih baik dibanding beras putih.

Sebabnya, karena, umumnya beras putih berasal dari beras yang telah
digiling sehingga sudah hilang kulit arinya, sementara beras merah
berasal dari beras tumbuk, yang kulit arinya tak banyak hilang.

Padahal kulit ari beras mengandung zat-zat gizi yang penting bagi tubuh,
di dalam kulit ari tersebut kaya serat dan minyak alami. Serat tak hanya
mengenyangkan, namun juga mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan.

Jika ditilik, dalam satu mangkuk beras merah mengandung sekitar 3,5 gram
serat, sementara beras putih kurang dari 1 gram. Banyak manfaat dari
mengonsumsi beras merah, yakni dapat meningkatkan perkembangan otak dan menurunkan kolesterol darah. Sebut saja, lemak, dalam kulit ari
kebanyakan merupakan lemak esensial, yang sangat dibutuhkan untuk
perkembangan otak anak. Sedangkan senyawa-senyawa dalam lemak kulit ari juga dapat menurunkan kolesterol darah, salah satu faktor risiko penyakit jantung.


Jika dilihat dari segi kandungan vitamin dan mineral, beras merah pun
lebih unggul. Kandungan vitamin dan mineral beras merah 2-3 kali beras
putih. Beras merah mengandung tiamin (vitamin BI) yang diperlukan untuk
mencegah beri-beri pada bayi. Zat besinya juga lebih tinggi, membantu
bayi usia 6 bulan ke atas yang asupan zat besinya dari ASI sudah tidak
lagi mencukupi kebutuhan tubuh. Belum lagi vitamin dan mineral-mineral
penting lainnya. Sayangnya kita lebih familiar dengan beras putih.
Jarang sekali di dalam keluarga mengonsumsinya. Nah, jika ingin keluarga
sehat, mulailah mengonsumsi beras merah.



Cegah Kanker

Beras merah telah Renal sejak tahun 2800 SM. Oleh para tabib saat itu
benda ini dipercaya memiliki nilai nilai medis yang dapat memulihkan
kembali rasa tenang dan damai. Meski, dibandingkan dengan beras putih,
kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr),
tetapi hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang
dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal).
Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin
disebabkan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg 0,31 mg.


Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam
keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan
berkurang, gangguan pencernaan, sembelit, mudah lelah, sernutan, jantung berdebar, dan refleks berkurang. Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per 100 gr bahan). Dan selenium.

Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase.

Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan, peroksida
menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik-peroksida dapat berubah
menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh
dalam membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.

Cara Membuatnya : hampir sama dengan memasak nasi putih, untuk membuatnaya lebih harum dan menggugah selera tambahkan 2 lembar daun pandan dan 1 batang sereh nyang sudah digeprak keharumannya akan menambah selera makan mmmmm

atau bisa juga dicampur dengan beras putih dengan perbandingan 1:1, dimasak seperti biasa atau ditambahkan sedikit takaran airnya

Sehat Adalah Pilihan Kita

Biasakan Mengonsumsi Beras Merah
- Bisa Mencegah Kanker?

Yuga Pramita

BERAS, butir padi yang telah dibuang kulit luar (sekam atau epicarp)-nya, merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain diselimuti epicarp, terdiri dari cellulose yang keras, sebiji beras juga memiliki struktur lapisan kulit dalam yang disebut pericarp, terdiri atas 2-3 lapis sel yang dibatasi selapis sel kubik bernama aleuron.

LAPISAN ini melingkupi bagian dalam biji yang disebut endosperm. Sedangkan lembaga, yang merupakan bakal benih tanaman, melekat pada bagian pangkalnya. Dari cara pengolahan, selain dikenal beras pecah kulit (beras yang dibebaskan bagian sekamnya saja), beras giling sempurna (beras giling yang bersih dari lapisan luar biji dan lembaga), dan beras poles (beras giling sempurna yang digosok kembali hingga putih mengilap yang dapat juga kemudian dilapisi minyak) ketika dalam proses penggilingan, butir-butir beras utuh dipisahkan dari butir-butir yang pecah.

Beras giling yang terdiri atas butir-butir beras utuh saja disebut beras kepala, dikenal pula beras parboil, beras konversi, serta beras premix. Meski dari sudut gizi tiga beras terakhir lebih hebat, keberadaannya di pasaran sulit ditemukan. Selain harganya lebih mahal, warnanya pun umumnya tidak menggairahkan sehingga masyarakat kita kurang menyukainya (beras parboil biasa dikonsumsi oleh masyarakat India, China, serta negara-negara Timur Tengah).

Sedangkan dari sisi jenis, masyarakat menggolongkan beras menjadi tiga golongan: beras putih (dipisahkan lagi menjadi pulen dan pera), beras ketan, dan beras merah.

Tetapi, apa pun nama berasnya, yang awam tahu tentangnya, bahan ini hanyalah sumber karbohidrat semata, pengenyang perut, "bensin" untuk beraktivitas. Padahal, jika saja mau sedikit iseng "membongkarnya", utamanya beras merah, beras memiliki banyak manfaat lain.

Daya juang

Beras merah telah dikenal sejak tahun 2800 SM. Oleh para tabib saat itu benda ini dipercaya memiliki nilai-nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Banyak penulis di Asia Timur masa dahulu mengatakan bahwa beras merah merupakan jenis makanan yang dapat menyembuhkan penyakit lantaran keseimbangan alamiahnya. Pada masa kini, para ahli makrobiotik telah pula menyatakan persetujuannya.

Meski, dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal).

Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan kandungan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31 mg). Tiamin (kecukupan yang dianjurkan untuk dewasa pria usia 20-59 tahun 1,2 mg per hari, sedangkan untuk wanita 1 mg per hari) berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi, untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memungkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi ke dalam siklus krebs guna pembentukan energi.

Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sembelit, mudah lelah, semutan, jantung berdebar, dan refleks berkurang.

Unsur gizi lain yang diperkirakan juga berpengaruh pada pendongkrakan energi beras merah adalah fosfor (243 mg per 100 gr bahan). Kecukupan yang dianjurkan untuk pria usia 20-45 tahun adalah 500 mg per hari, sedangkan untuk wanita 450 mg per hari). Melalui proses fosforilasi, fosfor mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B dalam pengalihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.

Boleh jadi lantaran kemampuannya itu pula kenapa Dr Morton Walker dan Joan Walker, penulis Sexual Nutrition: The Lover’s Diet, mengindikasikan pria yang "setengah hati" berhubungan seksual, kurang mampu "mengangkat senjata" atau mengalami penurunan "semangat juang" maupun loyo di tengah "medan perang", sebagai pria yang kekurangan fosfor, sebab tidak cukup banyak karbohidrat, lemak, dan protein yang bisa diurainya menjadi energi.

Akibat lain kekurangannya adalah minimnya produksi hormon seks laki-laki, testoteron. Cairan reproduksi laki-laki sebagian besar berisi lesitin. Kemampuan seksual bisa melorot jika jumlah lesitin merosot. Lesitin sendiri merupakan hasil kerja bareng antara fosfor, nitrogen, asam lemak, dan gliserol.

Menghindarkan kanker

Tahun 1992, Mindy Hermann RD, lewat artikel berjudul Minerals: from B to Z, mengendus zat lain yang juga bisa dijagokan darinya, namanya selenium, sebanyak 39 ug per 100 g bahan (kecukupan yang dianjurkan untuk laki-laki usia 16 tahun ke atas adalah 70 ug per hari, sementara untuk wanita dengan rentang usia yang sama, tidak hamil dan tak menyusui, 50-55 ug per hari).

Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik-peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya.

Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.

Studi selama sepuluh tahun yang "dikomandani" the Arizona Cancer Center terhadap 1.312 laki-laki dan perempuan dengan riwayat kanker kulit, setengahnya diberi suplemen selenium sebanyak 200 ug sehari dan setengahnya lagi diberi plasebo mendapatkan, meski belum terbukti kemanjurannya menjaga subyek dari mendapat kanker kulit baru, mineral ini diketahui bisa melindungi mereka dari beberapa tipe kanker lainnya. Partisipan yang diberi suplemen selenium memiliki 63 persen, 58 persen, dan 46 persen kemungkinan lebih rendah mendapat kanker prostat, kolorektal, serta paru-paru dibanding mereka yang disuguhi placebo.

Hasil tersebut memperkuat asumsi sebelumnya. Survei geografi memperlihatkan, pada sebagian wilayah Amerika, di mana kandungan tanahnya miskin selenium, angka kejadian kanker 10 persen lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain yang kandungan tanahnya kaya selenium. Beberapa studi pada binatang telah memperlihatkan pula bahwa pemberian mineral ini dapat mencegah binatang tersebut dari terkaman kanker.

Tapi kehebatan selenium tidak cuma itu. Hasil Pengamatan pada pasien yang mendapat makanan parenteral total- umumnya tidak mengandung selenium-sampai terjadi penurunan aktivitas glutation peroksidase, "terintip" munculnya kesan lemah, sakit pada otot-otot hingga kardiomiopati.

Sementara hasil penelitian yang dilakukan para ahli US Departement of Agriculture, yang melakukan pengetesan pada beberapa wanita di New Zealand (di wilayah yang tanahnya memiliki kandungan selenium rendah) yang diberi suplemen selenium secara bervariasi selama enam bulan, menemukan, pada mereka yang diberi selenium 400 ug sehari memperlihatkan kemajuan yang signifikan berkaitan dengan mood dan level energi mereka dibanding wanita yang tidak diberi atau diberi dengan kadar lebih rendah.

Selain itu, diungkapkan Wirjatmadi (2002), yang pernah melakukan pemeriksaan pada penderita gondok di Kabupaten Ngawi, selenium juga bisa berkaitan dengan gondok. Mineral ini berguna dalam proses pembentukan T3 (triiodotironin) dan T4 (tetraiodotironin), yang memiliki fungsi utama mengatur pertumbuhan dan perkembangan.

Rendahnya kadar selenium akan memengaruhi pembentukan T3 dan T4, yang bila berlangsung lama akan menyebabkan rendahnya pembentukan thyroxin dan memunculkan, salah satunya, gondok.

Jadi, jika Anda tidak mau cepat lelah, tak ingin gampang loyo saat "bertempur", serta tidak siap mendapat kanker kolorektal, paru-paru atau prostat, mulailah membiasakan mengonsumsi beras merah.

Yuga Pramita TPG Puskesmas Cigondewah, Bandung

Manfaat Beras Merah Pecah Kulit

Nilai gizi beras bergantung pada jenisnya. Dari sisi jenis, masyarakat menggolongkan beras menjadi tiga golongan: beras putih (dipisahkan lagi menjadi pulen dan pera), beras ketan, dan beras merah. Tetapi, apa pun nama berasnya, orang awam hanya tahu, bahan ini hanyalah sumber karbohidrat semata, pengenyang perut, 'bensin' untuk beraktivitas. Padahal, jika saja mau sedikit iseng 'membongkarnya', utamanya beras merah, beras memiliki banyak manfaat lain.

Beras merah umumnya beras tumbuk atau pecah kulit, yang kulit arinya tak banyak hilang. Kulit ari beras mengandung zat-zat gizi yang penting bagi tubuh, di dalam kulit ari tersebut kaya serat dan minyak alami. Serat tak hanya mengenyangkan, namun juga mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan. Manfaat lain dari serat, yakni dapat meningkatkan perkembangan otak dan menurunkan kolesterol darah. Sementara itu lemak dalam kulit ari kebanyakan merupakan lemak esensial, yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak anak. Sedangkan senyawa-senyawa dalam lemak kulit ari juga dapat menurunkan kolesterol darah, salah satu faktor risiko penyakit jantung. Di samping itu beras merah pun lebih unggul dalam hal kandungan vitamin dan mineral daripada beras putih.

Beras merah mengandung tiamin (vitamin BI) yang diperlukan untuk mencegah beri-beri pada bayi. Zat besinya juga lebih tinggi, membantu bayi usia 6 bulan ke atas yang asupan zat besinya dari ASI sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan tubuh. Belum lagi vitamin dan mineral-mineral penting lainnya. Dengan kelebihan seperti dipaparkan di atas baik sekali jika keluarga kita mulailah mengonsumsi beras merah.


Mencegah Kanker

Beras merah telah dikenal sejak tahun 2800 SM. Oleh para tabib saat itu benda ini dipercaya memiliki nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Bila dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal). Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31 mg). Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sembelit, mudah lelah, kesemutan, jantung berdebar, dan refleks berkurang.

Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dalam ikatan toksik dapat berubah menjadi radikal bebas, yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel sehingga merusak membran tersebut. Kerusakan ini menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itulah banyak pakar mengatakan selenium mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.Selama ini kita kenali bahwa, bahan-bahan alami yang berwarna merah biasanya memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan, misalnya beras merah, buah naga, rosella, buah mahkota dewa dan lain-lai

(jualan saya) Beras Merah Organik dan Beras Pandan Wangi

Sudah setahun ini saya dan keluarga mengkonsumsi beras merah. Kenapa? Ya, karena saya baca baca manfaat beras merah ini banyak sekali, kandungan magnesiumnya banyak, untuk pencernaan juga bagus. Manfaat yang langsung terasa untuk anak-anak, mereka pencernaannya jadi bagus, BAB lancar, gak sakit . Karena namanya anak anak kadang suka susah makan sayur. Nah kandungan serat si beras merah ini tarnyata oke banget.
Dulu banget beli si beras merah di pasar, merah si warnanya, tapi ketika dicuci, merahnya menjadi luntur, gak tau kenapa.

Browsing browsing saya nemu source untuk si berah merah, dengan harga yang masih masuk akal, organik (ada sertifikatnya sih) , dan ketika dicuci merahnya gak luntur. Dan karena pecah kulit jadilah seratnya masih banyak dan terasa. Di rumah, memang belum bisa pure makan si beras merah ini, tetap dicampur, mungkin karena pecah kulit ya, jadi kalo dimasak gak dicampur pera banget. Perbandingan antara beras merah dan beras putih, 1;1 atau 2:1.

Di rumah yang awalnya keberatan swamiku, emang susah ya merubah kebiasaan lidah, untungnya anak2 karena merasakan langsung manfaat nasi beras merah ini mereka gak protes. Jadi mo lauknya ayam goreng, sop ayam, soto ayam, berasnya ya nasi beras merah. Kecuali makan tidak di rumah, atau masak nasi kuning , beras merahnya libur dulu.

Karena beli si beras merah itu ada minimum order, dan minumunya itu banyak aku sama suamiku memutuskan untuk sekalian ngajak temen2 makan nasi beras merah ini. Harganya untuk si beras merah pecah kulit Rp 10,500 per kg, dipacking per 5 kg, dan untuk beras pandanwangi organik Rp 10,700 per kg, juga dipacking per 5 kg.
Untuk daerah jaktim, jaksel, dan bekasi bisa diantar dengan ongkir Rp 5000, Diantar pas weekend aja, kalo mo ambil di kantor suami juga bisa , di daerah pancoran, itu free of charge.
Pemesanan bisa melalui SMS ke 081382849310 atau 021 68750675

Yuk kita mulai kebiasaan makan sehat., bukan untuk anak saja tapi juga untuk kita semua