Energi 5 Elemen: Pentingnya Mineral untuk Kesehatan
Mineral untuk Kesehatan Darah, Tulang, Sumsum Tulang, Otot, dan Saraf
Oleh: Aleysius H. Gondosari
Bulan Juni dan Juli 2009 yl., saya melakukan penelitian mengenai osteoporosis bersama teman saya. Osteoporosis sering menyerang wanita yang sudah melahirkan, wanita yang akan menopause, dan juga penderita diabetes. Penyebabnya adalah kekurangan mineral. Tetapi selain untuk tulang, mineral juga ternyata sangat dibutuhkan oleh darah, sumsum tulang, otot, saraf, dan air ludah atau air liur.Mineral mempunyai frekuensi sehat 1 Hz dan berada pada elemen Bumi. Oleh sebab itu, mineral lebih banyak ditemukan pada makanan sehat yang mengandung elemen Bumi seperti pada umbi-umbian. Tubuh manusia membutuhkan 6 mineral utama. Bila kekurangan salah satu mineral ini, tubuh akan mulai tidak sehat. Keenam mineral utama ini adalah kalsium, magnesium, fosfor, kalium, besi, natrium. Dari mineral yang terdapat di dalam tubuh, kira-kira 50% terdiri dari kalsium. Magnesium kira-kira 1/2 dari kalsium. Selanjutnya fosfor dan kalium dalam jumlah yang seimbang. Walaupun perlu, besi dan natrium hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit.
Dari analisa energi 5 Elemen, kebutuhan energi mineral kalsium kira-kira 25%, magnesium 15%, fosfor 15%, kalium 10%, besi 5%, natrium 5%. Sisanya terdistribusi untuk mineral-mineral lainnya.
Mineral bagi Darah:
Darah membutuhkan mineral untuk menjaga keseimbangan asam dan basa. Tubuh yang sehat akan bersifat sedikit basa dengan pH berkisar antara 7,0 sampai 7,4. Kekurangan mineral akan menyebabkan darah menjadi asam. Bila darah bersifat asam, penyakit mudah menyerang, termasuk penyakit kanker. Selain mineral, stres juga dapat menyebabkan darah menjadi asam. Stres membuat nafas menjadi pendek dan tidak dalam, sehingga O2 berkurang dan CO2 menumpuk di dalam darah karena tidak dikeluarkan melalui nafas yang panjang dan dalam. Jadi berhati-hatilah agar jangan sampai menderita stres. Bila stres, lakukan latihan pernafasan sehat yang panjang dan dalam.
Mineral bagi Tulang:
Kekurangan mineral akan menyebabkan tulang menjadi keropos atau osteoporosis, yang dimulai dari pergelangan kaki, kemudian naik ke lutut, dilanjutkan ke tulang paha. Setelah itu, naik ke tulang belakang yang dapat menyebabkan bongkok. Bila orang menderita osteoporosis, ia harus berhati-hati agar tidak sampai jatuh. Bila jatuh, tulangnya akan mudah patah. Biasanya patah pada bagian pangkal tulang paha dekat pinggul.
Mineral bagi Sumsum Tulang:
Sumsum tulang juga membutuhkan mineral. Bila mineral kurang, sumsum tulang juga akan berkurang, sehingga pembentukan darah merah dan darah putih akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan anemia dan leukemia.
Mineral bagi Otot:
Otot juga membutuhkan mineral. Bila mineral berkurang, otot akan menjadi pegal-pegal dan tidak bertenaga. Orang akan merasa lelah dan malas bergerak.
Saraf:
Kekurangan mineral juga akan mempengaruhi saraf. Orang yang kekurangan mineral, selain menderita osteoporosis, tangannya juga mulai bergetar, yang menjadi tanda-tanda awal gejala Parkinson.
Selain itu, juga bisa muncul gejala lain. Teman saya mengeluh kupingnya berdenging. Dari analisa energi 5 elemen, hal ini disebabkan oleh saraf yang kekurangan mineral.
Air Liur atau Air Ludah:
Air ludah juga membutuhkan mineral yang lengkap agar dapat menjaga kesehatan gigi dan menetralisir makanan asam yang kita konsumsi. Bila mineral pada air ludah tidak lengkap atau tidak cukup, gigi akan mudah keropos, dan makanan asam tidak bisa dinetralisir sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Penyebab Kekurangan Mineral:
Ada berbagai penyebab kekurangan mineral. Kekurangan mineral bisa disebabkan oleh:
* faktor usia sehingga daya serap mineral berkurang
* mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersifat asam seperti goreng-gorengan, daging, telur, gula, rokok, minuman yang manis-manis, minuman ringan yang manis
* kurang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung mineral seperti beras merah, tempe segar, kacang panjang segar, kentang kukus, wortel segar.
* kurang berjemur pada sinar matahari pagi sehingga kekurangan vitamin D.
Cara Mengatasi Kekurangan Mineral:
Untuk mengatasi kekurangan mineral, orang sebaiknya melakukan hal-hal berikut ini:
* Meningkatkan konsumsi makanan bermineral seperti beras merah, kacang panjang segar, kentang kukus, tempe segar, wortel segar, bengkuang segar, daun katuk, buncis, gula merah atau gula aren, dan pisang. Kacang panjang mengandung 6 mineral sehat yang mudah diserap oleh tubuh, kentang mengandung 5 mineral, beras merah mengandung 5 mineral, tempe, wortel, bengkuang, buncis, dan gula merah mengandung 3 mineral. Pisang mengandung 2 mineral.
* Berjemur di sinar matahari pagi sebelum pk. 09.00 selama 15 menit sampai 30 menit untuk memperoleh cukup vitamin D sebanyak 400 IU (International Unit).
* Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang bersifat asam seperti goreng-gorengan, gula pasir, minuman manis, rokok.
* Mengurangi stres
Salam Sehat Bahagia!
www.5elemen.com
Minggu, 23 Mei 2010
Sabtu, 22 Mei 2010
Fakta Tentang Bekatul
sukses ya bagi pengkonsumsi bekatul. Produk ini berkhasiat nyata bagi saya untuk memulihkan DB (diabetes Melitus). Amin
Pengalaman akyu sih bekaltul menyembuhkan trigliserid (tg), jantung enggak debar-debar lagi. oke kan?
untuk ibu menyusui malah lebih bagus ke asinya dan buat anak ibu jadi lebih sehat....telah terbukti pada anak saya walau di sebut anak bekatul hehehehe smilies/cheesy.gif
Pengalaman akyu sih bekaltul menyembuhkan trigliserid (tg), jantung enggak debar-debar lagi. oke kan?
untuk ibu menyusui malah lebih bagus ke asinya dan buat anak ibu jadi lebih sehat....telah terbukti pada anak saya walau di sebut anak bekatul hehehehe smilies/cheesy.gif
Beras Pecah Kulit kerennya Brown Rice
Beras Coklat (Brown Rice) atau Beras Pecah Kulit
Beras coklat (Brown Rice) adalah beras yang hanya dihilangkan sekamnya, namun tidak dipoles menjadi beras putih. Beras coklat dan beras putih memiliki kandungan kalori, karbohidrat, protein, dan lemak yang sama. Yang membedakan hanyalah dengan proses penggilingan beras dengan alat pemoles, lapisan aleuron beras akan hilang. Bersamaan dengan hilangnya lapisan terluar beras, hilang pula beberapa vitamin B1, B3, dan zat besi.
Proses penggilingan dan pemolesan padi (sosoh/selip) berbagai varietas sampai menjadi beras berwarna putih ternyata telah menghilangkan sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin B3, 90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial. Pada akhirnya yang tersisa hanyalah beras berwarna putih bersih dan hanya mengandung karbohidrat saja, padahal seharusnya beras merupakan bahan makanan yang kaya vitamin, mineral, serat, dan asam lemak esensial.
Beras pecah kulit (Brown Rice) hanya membuang lapisan terluar (gabah), sehingga kandungan zat gizi yang kaya pada kulit ari-nya (kulit terluar beras) masih utuh.
Satu takaran brown rice mengandung 90% kebutuhan mangan (Mn) per hari. Mangan berperan pada proses metabolisme tubuh, merupakan komponen enzim superoxide dismutase (SOD) yang melindungi mitokondria terhadap kerusakan oksidasi. Brown rice juga mengandung 21% kebutuhan magnesium (Mg) per hari. Mg berfungsi dalam proses metabolisme dan bersama kalsium (Ca) menjaga kesehatan tulang.
Satu takaran brown rice mengandung 14% kebutuhan serat per hari. Dalam penelitian terhadap 74.091 wanita selama 12 tahun terbukti bahwa mereka yang kurang mengonsumsi serat dalam makanannya lebih mudah mengalami kegemukan. Serat juga melindungi terhadap konstipasi dan risiko kanker kolon. Serat juga memperlambat absorpsi karbohidrat ke dalam darah sehingga menstabilkan kadar gula darah. Diet kaya serat ternyata juga menurunkan risiko terjadinya batu empedu.
Beras coklat (Brown Rice) adalah beras yang hanya dihilangkan sekamnya, namun tidak dipoles menjadi beras putih. Beras coklat dan beras putih memiliki kandungan kalori, karbohidrat, protein, dan lemak yang sama. Yang membedakan hanyalah dengan proses penggilingan beras dengan alat pemoles, lapisan aleuron beras akan hilang. Bersamaan dengan hilangnya lapisan terluar beras, hilang pula beberapa vitamin B1, B3, dan zat besi.
Proses penggilingan dan pemolesan padi (sosoh/selip) berbagai varietas sampai menjadi beras berwarna putih ternyata telah menghilangkan sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin B3, 90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial. Pada akhirnya yang tersisa hanyalah beras berwarna putih bersih dan hanya mengandung karbohidrat saja, padahal seharusnya beras merupakan bahan makanan yang kaya vitamin, mineral, serat, dan asam lemak esensial.
Beras pecah kulit (Brown Rice) hanya membuang lapisan terluar (gabah), sehingga kandungan zat gizi yang kaya pada kulit ari-nya (kulit terluar beras) masih utuh.
Satu takaran brown rice mengandung 90% kebutuhan mangan (Mn) per hari. Mangan berperan pada proses metabolisme tubuh, merupakan komponen enzim superoxide dismutase (SOD) yang melindungi mitokondria terhadap kerusakan oksidasi. Brown rice juga mengandung 21% kebutuhan magnesium (Mg) per hari. Mg berfungsi dalam proses metabolisme dan bersama kalsium (Ca) menjaga kesehatan tulang.
Satu takaran brown rice mengandung 14% kebutuhan serat per hari. Dalam penelitian terhadap 74.091 wanita selama 12 tahun terbukti bahwa mereka yang kurang mengonsumsi serat dalam makanannya lebih mudah mengalami kegemukan. Serat juga melindungi terhadap konstipasi dan risiko kanker kolon. Serat juga memperlambat absorpsi karbohidrat ke dalam darah sehingga menstabilkan kadar gula darah. Diet kaya serat ternyata juga menurunkan risiko terjadinya batu empedu.
Kamis, 06 Mei 2010
Hasil Pemeriksaan Uji Lab
Alhamdulillah, hasil uji untuk beras organik dari teman teman, petani petani organik di Solo :
Jenis uji Hasil Uji Cara Uji
1. Organoklorin Negatif Kromatografi Lapis Tipis
2. Organofosfat Negatif Idem
3. Karbamat Negatif Idem
Alhamdulillah, resuidu pestisida negatif semua . Terimakasih pak, sudah bersusah payah bercocok tanam organik......
Go green
Jenis uji Hasil Uji Cara Uji
1. Organoklorin Negatif Kromatografi Lapis Tipis
2. Organofosfat Negatif Idem
3. Karbamat Negatif Idem
Alhamdulillah, resuidu pestisida negatif semua . Terimakasih pak, sudah bersusah payah bercocok tanam organik......
Go green
Kamis, 29 April 2010
Beras Pecah Kulit Suatu Pilihan Yang Lebih Sehat
Informasi yang salah telah membuat pengkonsumsi beras memilih beras putih dan berpendapat keliru tentang beras pecah kulit hanya untuk petani-petani, untuk mereka yang lemah/miskin, dan untuk binatang-binatang. Bukankah mereka sangat keliru! Ilmu pengetahuan modern dan ahli-ahli makanan sehat telah membuktikan bahwa beras pecah kulit adalah jauh lebih baik dan beras yang lebih sehat. Beras pecah kulit adalah bergizi paling seimbang dari semua produk padi-padian. Di tahun 1897, itu ditemukan bahwa makan beras putih menyebabkan beri-beri, suatu penyakit berpotensi fatal karena ketiadaan thiamin (vitamin B1), karena vitamin penting ini dilepaskan dari beras pada saat pengolahan. Sejak itu, mengikuti regulasi pemerintah, beras putih diperkaya dengan vitamin-vitamin alami. Sayangnya, vitamin-vitamin ini jelas akan berkurang saat mencuci beras sebelum memasak. Dan juga, pabrikan beras tidak bisa mengembalikan semua serat yang penting dan bahan gizi berharga yang dikenal sebagai phytochemicals yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol, berfungsi melawan penyakit jantung dan kanker. Itulah mengapa beras pecah kulit lebih hebat daripada beras putih. Sungguh, beras pecah kulit adalah sangat sesuai untuk para raja/bangsawan serta mereka yang makmur.
Apakah Phytochemicals?
Phytochemicals adalah biokimia alami pada tanaman yang bersifat melindungi dan menyehatkan, termasuk pula yang ada pada beras pecah kulit, sayur-mayur, buah-buahan, kacang-kacangan dan padi-padian. Unsur pokok antioksidan ini melindungi tanaman, buah-buahan, dan semua binatang, termasuk pada manusia, dari kerusakkan kesehatan akibat oksidasi di struktur-struktur sel kita, terutama DNA. Phytochemicals, ketika dicerna, bertindak sebagai pertahanan biokimia melawan bakteri, jamur, virus-virus, dan kanker.
Keuntungan Beras Pecah Kulit
Bertentangan dengan kepercayaan yang populer bahwa beras hanya berisi karbohidrat, beras secara umum, terutama beras pecah kulit, berisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin-vitamin dan mineral-mineral. Beras pecah kulit mempunyai kandungan tinggi protein, mineral-mineral, serat, wangi dan antioksidan phytochemicals dibandingkan beras putih, yang lebih pulen. Padi-padian utuh yang mengandung gizi dan mineral setara beras pecah kulit adalah oats, jewawut, gandum hitam, gandum utuh, jagung, quinoa, padi-padian millet, dan biji-biji gandum. Beras putih sudah pasti kalah jauh dari beras pecah kulit dan untuk padi-padian diatas.
Apakah Beras Putih Berperan pada Kencing manis
Timbulnya diabetes melitus di Pilipina adalah sangat tinggi, sebanding dengan populasi nya, yang dibandingkan dengan negara-negara Asia lain, Eropa dan Amerika Serikat. Di seluruh dunia, ada sekitar 180 juta penderita diabetes melitus tipe 2 dan 18 juta tipe 1. Di China, ada 21 juta orang penderita penyakit gula. Sedangkan 27 juta orang Pilipina mempunyai kencing manis. Di Pilipina, timbulnya penyakit ginjal akibat dari komplikasi kencing manis terus meningkat dari 26% dalam 2001 sampai 31% dalam 2003. Ini adalah sangat tinggi. Sebagian dari faktor-faktor peningkat resiko tersebut adalah kegendutan, lemak tinggi dan high-simple-carbohydrate diet, merokok dan ketiadaan latihan-latihan/olah raga. Makan beras putih, yang pada dasarnya pulen, diperkirakan sebagai salah satu dari yang mungkin menyebabkan kenaikkan persentase yang tinggi dari kencing manis di Negara Pilipina. Beras putih melepaskan glukosa lebih mudah dan siap dibandingkan dengan beras pecah kulit, sehingga meningkatkan kadar gula darah secara drastis serta bereaksi secara dramatis pada hormaon insulin.
Suatu Perbandingan dari Kandungan Gizi
Ada suatu perbedaan yang sangat curam antara beras putih yang dipoles putih mulus dengan beras pecah kulit, Beras pecah kulit berkalori 4% lebih banyak karena lebih berlemak, 19% lebih berprotein, 219% lebih bermagnesium, 203% lebih ber vitamin K, 185% lebih bervitamin B6, 86% lebih vitamin B2, 33% lebih vitamin B3, 144% lebih folasin, 147% lebih fosfor, 139% lebih kalium, 37% lebih elenium, 25% lebih seng, dan 349% berserat. Karena beras yang putih diperkaya, maka mempunyai 21% lebih vitamin B1, kecuali jika dicuci bersih sebelum memasak. Bekatul di dalam beras pecah kulit berisi minyak atsiri/essensial dan serat-serat, yang bermanfaat dalam pencegahan alergi gastrointestinal dan penyakit jantung, rheumatoid radang sendi, dll. Perbedaan yang sangat banyak di dalam yang perihal gizi dan nilai kesehatan dari beras pecah kulit adalah jelas dan nyata.
Indeks yang Glycemic
Glycemic Index (G.I) menandai dan mengukur seberapa cepat suatu makanan tertentu menaikkan gula darah setelah proses pencernaan. Semakin rendah Glycemic Index, itu yang lebih sehat. Beras pecah kulit mempunyai G.I 55, dibandingkan dengan beras yang putih, yang adalah 70, yang bahkan mendekati 87 saat dimasak setengah matang. Sebuah donut mempunyai G.I 76, gula murni pada kenyataannya mengangkat glukosa darah dengan cepat. Kejadian kencing manis (tipe 2, NIDDM) sudah dihubungkan dengan konsumsi semasa hidup pada makanan yang berkadar G,I tinggi, seperti kue-kue dan kue kering lain, minuman non-diet soda, roti reguler, beras putih dan karbohidrat-karbohidrat lain. Contoh-contoh lain dari makanan berdasarkan Glycemic Index mereka: Sayur-mayur dan kacang-kacang (30-40); bekatul (51); susu kedelai (31); yogurt (14); grapefruit (25); jeruk (43); pepaya (58); pisang (56); oatmeal (48); gandum (67); serpih jagung (83)’ jagung chex serealia (83); dan, cheerios (74). Glukosa pada pembuluh darah mempunyai suatu Glycemic Index, jika G.I 100, berarti ketika didistribusikan maka akan menaikkan glukosa darah 100% dengan seketika. Hal ini memberi suatu dasar komparatip untuk semua Glycemic Index untuk berbagai makanan-makanan di daftar di atas. Untuk kesehatan yang lebih baik, kendali berat/beban dan ilmu gizi sehari-hari, kita akan menyukai makanan-makanan dengan Glycemic Index yang rendah. Beras pecah kulit adalah salah satu-nya. Ukuran yang baru disebut Glycemic Load, yang akan juga menandai (adanya) jumlah dari kalori-kalori karbohidrat pada mereka. Kentang, sebagai contoh, mempunyai kedua-duanya suatu indeks ketinggian glycemic dan beban glycemic tinggi, yang buat nya lebih buruk dibanding beras.
Apakah Phytochemicals?
Phytochemicals adalah biokimia alami pada tanaman yang bersifat melindungi dan menyehatkan, termasuk pula yang ada pada beras pecah kulit, sayur-mayur, buah-buahan, kacang-kacangan dan padi-padian. Unsur pokok antioksidan ini melindungi tanaman, buah-buahan, dan semua binatang, termasuk pada manusia, dari kerusakkan kesehatan akibat oksidasi di struktur-struktur sel kita, terutama DNA. Phytochemicals, ketika dicerna, bertindak sebagai pertahanan biokimia melawan bakteri, jamur, virus-virus, dan kanker.
Keuntungan Beras Pecah Kulit
Bertentangan dengan kepercayaan yang populer bahwa beras hanya berisi karbohidrat, beras secara umum, terutama beras pecah kulit, berisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin-vitamin dan mineral-mineral. Beras pecah kulit mempunyai kandungan tinggi protein, mineral-mineral, serat, wangi dan antioksidan phytochemicals dibandingkan beras putih, yang lebih pulen. Padi-padian utuh yang mengandung gizi dan mineral setara beras pecah kulit adalah oats, jewawut, gandum hitam, gandum utuh, jagung, quinoa, padi-padian millet, dan biji-biji gandum. Beras putih sudah pasti kalah jauh dari beras pecah kulit dan untuk padi-padian diatas.
Apakah Beras Putih Berperan pada Kencing manis
Timbulnya diabetes melitus di Pilipina adalah sangat tinggi, sebanding dengan populasi nya, yang dibandingkan dengan negara-negara Asia lain, Eropa dan Amerika Serikat. Di seluruh dunia, ada sekitar 180 juta penderita diabetes melitus tipe 2 dan 18 juta tipe 1. Di China, ada 21 juta orang penderita penyakit gula. Sedangkan 27 juta orang Pilipina mempunyai kencing manis. Di Pilipina, timbulnya penyakit ginjal akibat dari komplikasi kencing manis terus meningkat dari 26% dalam 2001 sampai 31% dalam 2003. Ini adalah sangat tinggi. Sebagian dari faktor-faktor peningkat resiko tersebut adalah kegendutan, lemak tinggi dan high-simple-carbohydrate diet, merokok dan ketiadaan latihan-latihan/olah raga. Makan beras putih, yang pada dasarnya pulen, diperkirakan sebagai salah satu dari yang mungkin menyebabkan kenaikkan persentase yang tinggi dari kencing manis di Negara Pilipina. Beras putih melepaskan glukosa lebih mudah dan siap dibandingkan dengan beras pecah kulit, sehingga meningkatkan kadar gula darah secara drastis serta bereaksi secara dramatis pada hormaon insulin.
Suatu Perbandingan dari Kandungan Gizi
Ada suatu perbedaan yang sangat curam antara beras putih yang dipoles putih mulus dengan beras pecah kulit, Beras pecah kulit berkalori 4% lebih banyak karena lebih berlemak, 19% lebih berprotein, 219% lebih bermagnesium, 203% lebih ber vitamin K, 185% lebih bervitamin B6, 86% lebih vitamin B2, 33% lebih vitamin B3, 144% lebih folasin, 147% lebih fosfor, 139% lebih kalium, 37% lebih elenium, 25% lebih seng, dan 349% berserat. Karena beras yang putih diperkaya, maka mempunyai 21% lebih vitamin B1, kecuali jika dicuci bersih sebelum memasak. Bekatul di dalam beras pecah kulit berisi minyak atsiri/essensial dan serat-serat, yang bermanfaat dalam pencegahan alergi gastrointestinal dan penyakit jantung, rheumatoid radang sendi, dll. Perbedaan yang sangat banyak di dalam yang perihal gizi dan nilai kesehatan dari beras pecah kulit adalah jelas dan nyata.
Indeks yang Glycemic
Glycemic Index (G.I) menandai dan mengukur seberapa cepat suatu makanan tertentu menaikkan gula darah setelah proses pencernaan. Semakin rendah Glycemic Index, itu yang lebih sehat. Beras pecah kulit mempunyai G.I 55, dibandingkan dengan beras yang putih, yang adalah 70, yang bahkan mendekati 87 saat dimasak setengah matang. Sebuah donut mempunyai G.I 76, gula murni pada kenyataannya mengangkat glukosa darah dengan cepat. Kejadian kencing manis (tipe 2, NIDDM) sudah dihubungkan dengan konsumsi semasa hidup pada makanan yang berkadar G,I tinggi, seperti kue-kue dan kue kering lain, minuman non-diet soda, roti reguler, beras putih dan karbohidrat-karbohidrat lain. Contoh-contoh lain dari makanan berdasarkan Glycemic Index mereka: Sayur-mayur dan kacang-kacang (30-40); bekatul (51); susu kedelai (31); yogurt (14); grapefruit (25); jeruk (43); pepaya (58); pisang (56); oatmeal (48); gandum (67); serpih jagung (83)’ jagung chex serealia (83); dan, cheerios (74). Glukosa pada pembuluh darah mempunyai suatu Glycemic Index, jika G.I 100, berarti ketika didistribusikan maka akan menaikkan glukosa darah 100% dengan seketika. Hal ini memberi suatu dasar komparatip untuk semua Glycemic Index untuk berbagai makanan-makanan di daftar di atas. Untuk kesehatan yang lebih baik, kendali berat/beban dan ilmu gizi sehari-hari, kita akan menyukai makanan-makanan dengan Glycemic Index yang rendah. Beras pecah kulit adalah salah satu-nya. Ukuran yang baru disebut Glycemic Load, yang akan juga menandai (adanya) jumlah dari kalori-kalori karbohidrat pada mereka. Kentang, sebagai contoh, mempunyai kedua-duanya suatu indeks ketinggian glycemic dan beban glycemic tinggi, yang buat nya lebih buruk dibanding beras.
Senin, 26 April 2010
Manfaat Bekatul Untuk Kesehatan
Sehat dengan Mengonsumsi Bekatul
BEKATUL sebagai hasil samping penggilingan padi diperoleh dari lapisan luar karyopsis beras. Meskipun bekatul tersedia melimpah di Indonesia, pemanfaatannya untuk konsumsi manusia masih terbatas. Hingga saat ini, pemanfaatannya terbatas sebagai pakan. Padahal, nilai gizi bekatul sangat baik, kaya akan vitamin B, vitamin E, asam lemak esensial, serat pangan, protein, oryzanol, dan asam ferulat.
Senyawa fitokimia pada bekatul (phytos = tanaman, chemicals = zat kimia) menjadi topik penelitian penting karena dapat memberikan fungsi-fungsi fisiologis dalam pencegahan penyakit degeneratif. Komposisi fitokimia bekatul sangat bervariasi, bergantung pada faktor agronomis, varietas padi, dan proses penggilingannya (derajat sosoh).
Fraksi tak tersabunkan dari minyak bekatul terdapat sampai 5 persen dari berat minyak, dengan kandungan utamanya sterol. Sterol yang terdapat dalam jumlah banyak adalah b-sitosterol yang jumlahnya 50 persen dari total sterol.
Komponen penting lainnya adalah senyawa tokol (tokotrienol dan tokoferol). Tokoferol adalah vitamin E yang bersifat antioksidan yang kuat sehingga penting dalam menjaga kesehatan manusia. Kandungan lainnya yang juga memberikan pengaruh kesehatan sangat menguntungkan adalah oryzanol dan asam ferulat (ferulic acid).
Penggunaan bekatul sebagai makanan terbatas karena sifatnya mudah rusak karena aktivitas hidrolitik dan oksidatif dari enzim lipase yang secara alamiah (endogenous) terdapat pada minyak bekatul atau oleh mikroba. Untuk memperoleh bekatul awet bersifat food grade dengan mutu yang tinggi, seluruh komponen penyebab kerusakan harus dikeluarkan atau dihambat, dan pada saat bersamaan kandungan komponen berharga (nutritional) harus tetap dijaga.
Dari beberapa metode stabilitas yang telah dilakukan, metode dan perlakuan pemanasan dengan tekanan tinggi dan kadar air, tetap dapat dianggap cara terbaik. Metode ini berdasarkan pemanfaatan kadar air bekatul sebagai perantara (heat transfer), denaturasi enzim, dan sterilisasi. Dua metode yang tergolong proses ini adalah drum berputar dan ekstrusi pindah panas. Keuntungan proses ini tidak membutuhkan aliran uap air dari luar, peralatannya relatif kecil, dan mudah instalasi juga operasinya. Dengan demikian, unit dapat digabungkan dengan unit penggilingan beras dengan sedikit modifikasi.
Manfaat Kesehatan
Bekatul memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan ditambah komponen bioaktif oryzanol, tokoferol, dan asam ferulat, menjadikan bekatul sebagai bahan baku yang berpotensi untuk dijadikan pangan fungsional.
Efek hipoklesterolemik bekatul dan beberapa fraksinya (neutral detergent fiber, hemiselulosa, minyak bekatul padi, dan bahan tak tersabunkan) telah banyak diobservasi, baik pada hewan percobaan maupun manusia. Minyak bekatul padi menurunkan secara nyata kadar kolesterol darah, LDL kolesterol, VLDL kolesterol, dan dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol darah. Kemampuan minyak bekatul padi menurunkan kadar kolesterol dikarenakan adanya oryzanol dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan. Di samping mempunyai efek dapat menurunkan kadar kolesterol darah, penelitian terbaru menunjukkan bahwa asam ferulat juga mempunyai peranan dalam menurunkan tekanan darah dan glukosa darah baik pada uji hewan maupun uji manusia.
Selama ini bekatul padi sebagai hasil samping penggilingan padi bersifat limbah dan dimanfaatkan sebagai pakan dengan nilai ekonomi rendah. Sebenarnya bekatul padi dapat digunakan sebagai bahan baku industri makanan maupun industri farmasi.
Pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang berdasarkan pengetahuan tentang hubungan antara makanan dan komponen makanan juga kesehatan yang diharapkan mempunyai manfaat kesehatan tertentu (Broek, 1993).
Karena merupakan makanan, maka pangan fungsional menurut ilmuwan Jepang mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sensory (warna dan penampilan menarik, citarasanya enak), kemudian nutritional (bernilai gizi tinggi), dan physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh). Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan dari pangan fungsional adalah pencegahan timbulnya penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, regulasi kondisi ritmik tubuh, memperlambat proses penuaan, dan penyehatan kembali (recovery).
Dengan demikian, meskipun mengandung senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan, pangan fungsional bukan kapsul, tablet atau bubuk yang berasal dari senyawa alami. Oleh karena itu pangan fungsional seharusnya dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan sehari-hari, bentuknya dapat makanan maupun minuman.
Untuk pangan, bekatul dapat dicampur dengan bahan lain pada pembuatan biskuit, kue, dan lain-lain. Penggunaan bekatul secara komersial di luar negeri baru pengekstrakan bekatul untuk minyak goreng.
Pemanfaatan bekatul yang telah diawetkan sebagai makanan sarapan sereal, dengan perbandingan (dalam persen) tepung beras : bekatul dari 90:10 sampai dengan 30:70. Substitusi bekatul padi 15 persen pada tepung terigu dilaporkan memberikan hasil yang optimal terhadap penerimaan cookies dan roti manis. Substitusi ini meningkatkan kandungan serat pangan (hemiselulosa, selulosa, dan lignin) dan niasin pada produk (Muchtadi et al, 1995).
Dari uraian di atas terlihat bahwa bekatul padi mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional. Potensi ini berkorelasi positif dengan padi/beras sebagai konsumsi utama masyarakat Indonesia. Pemanfaatan limbah penggilingan padi dapat diolah menjadi bekatul awet, dan kemudian diolah lanjut sebagai pangan fungsional.
sumber http://www.gizi.net
BEKATUL sebagai hasil samping penggilingan padi diperoleh dari lapisan luar karyopsis beras. Meskipun bekatul tersedia melimpah di Indonesia, pemanfaatannya untuk konsumsi manusia masih terbatas. Hingga saat ini, pemanfaatannya terbatas sebagai pakan. Padahal, nilai gizi bekatul sangat baik, kaya akan vitamin B, vitamin E, asam lemak esensial, serat pangan, protein, oryzanol, dan asam ferulat.
Senyawa fitokimia pada bekatul (phytos = tanaman, chemicals = zat kimia) menjadi topik penelitian penting karena dapat memberikan fungsi-fungsi fisiologis dalam pencegahan penyakit degeneratif. Komposisi fitokimia bekatul sangat bervariasi, bergantung pada faktor agronomis, varietas padi, dan proses penggilingannya (derajat sosoh).
Fraksi tak tersabunkan dari minyak bekatul terdapat sampai 5 persen dari berat minyak, dengan kandungan utamanya sterol. Sterol yang terdapat dalam jumlah banyak adalah b-sitosterol yang jumlahnya 50 persen dari total sterol.
Komponen penting lainnya adalah senyawa tokol (tokotrienol dan tokoferol). Tokoferol adalah vitamin E yang bersifat antioksidan yang kuat sehingga penting dalam menjaga kesehatan manusia. Kandungan lainnya yang juga memberikan pengaruh kesehatan sangat menguntungkan adalah oryzanol dan asam ferulat (ferulic acid).
Penggunaan bekatul sebagai makanan terbatas karena sifatnya mudah rusak karena aktivitas hidrolitik dan oksidatif dari enzim lipase yang secara alamiah (endogenous) terdapat pada minyak bekatul atau oleh mikroba. Untuk memperoleh bekatul awet bersifat food grade dengan mutu yang tinggi, seluruh komponen penyebab kerusakan harus dikeluarkan atau dihambat, dan pada saat bersamaan kandungan komponen berharga (nutritional) harus tetap dijaga.
Dari beberapa metode stabilitas yang telah dilakukan, metode dan perlakuan pemanasan dengan tekanan tinggi dan kadar air, tetap dapat dianggap cara terbaik. Metode ini berdasarkan pemanfaatan kadar air bekatul sebagai perantara (heat transfer), denaturasi enzim, dan sterilisasi. Dua metode yang tergolong proses ini adalah drum berputar dan ekstrusi pindah panas. Keuntungan proses ini tidak membutuhkan aliran uap air dari luar, peralatannya relatif kecil, dan mudah instalasi juga operasinya. Dengan demikian, unit dapat digabungkan dengan unit penggilingan beras dengan sedikit modifikasi.
Manfaat Kesehatan
Bekatul memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan ditambah komponen bioaktif oryzanol, tokoferol, dan asam ferulat, menjadikan bekatul sebagai bahan baku yang berpotensi untuk dijadikan pangan fungsional.
Efek hipoklesterolemik bekatul dan beberapa fraksinya (neutral detergent fiber, hemiselulosa, minyak bekatul padi, dan bahan tak tersabunkan) telah banyak diobservasi, baik pada hewan percobaan maupun manusia. Minyak bekatul padi menurunkan secara nyata kadar kolesterol darah, LDL kolesterol, VLDL kolesterol, dan dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol darah. Kemampuan minyak bekatul padi menurunkan kadar kolesterol dikarenakan adanya oryzanol dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan. Di samping mempunyai efek dapat menurunkan kadar kolesterol darah, penelitian terbaru menunjukkan bahwa asam ferulat juga mempunyai peranan dalam menurunkan tekanan darah dan glukosa darah baik pada uji hewan maupun uji manusia.
Selama ini bekatul padi sebagai hasil samping penggilingan padi bersifat limbah dan dimanfaatkan sebagai pakan dengan nilai ekonomi rendah. Sebenarnya bekatul padi dapat digunakan sebagai bahan baku industri makanan maupun industri farmasi.
Pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang berdasarkan pengetahuan tentang hubungan antara makanan dan komponen makanan juga kesehatan yang diharapkan mempunyai manfaat kesehatan tertentu (Broek, 1993).
Karena merupakan makanan, maka pangan fungsional menurut ilmuwan Jepang mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sensory (warna dan penampilan menarik, citarasanya enak), kemudian nutritional (bernilai gizi tinggi), dan physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh). Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan dari pangan fungsional adalah pencegahan timbulnya penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, regulasi kondisi ritmik tubuh, memperlambat proses penuaan, dan penyehatan kembali (recovery).
Dengan demikian, meskipun mengandung senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan, pangan fungsional bukan kapsul, tablet atau bubuk yang berasal dari senyawa alami. Oleh karena itu pangan fungsional seharusnya dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan sehari-hari, bentuknya dapat makanan maupun minuman.
Untuk pangan, bekatul dapat dicampur dengan bahan lain pada pembuatan biskuit, kue, dan lain-lain. Penggunaan bekatul secara komersial di luar negeri baru pengekstrakan bekatul untuk minyak goreng.
Pemanfaatan bekatul yang telah diawetkan sebagai makanan sarapan sereal, dengan perbandingan (dalam persen) tepung beras : bekatul dari 90:10 sampai dengan 30:70. Substitusi bekatul padi 15 persen pada tepung terigu dilaporkan memberikan hasil yang optimal terhadap penerimaan cookies dan roti manis. Substitusi ini meningkatkan kandungan serat pangan (hemiselulosa, selulosa, dan lignin) dan niasin pada produk (Muchtadi et al, 1995).
Dari uraian di atas terlihat bahwa bekatul padi mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional. Potensi ini berkorelasi positif dengan padi/beras sebagai konsumsi utama masyarakat Indonesia. Pemanfaatan limbah penggilingan padi dapat diolah menjadi bekatul awet, dan kemudian diolah lanjut sebagai pangan fungsional.
sumber http://www.gizi.net
Senin, 19 April 2010
Saatnya Hidup Sehat
Dengan mengkonsumsi organik:
Keluarga lebih sehat, Kualitas Hidup Lebih Meningkat
. Pulen, Nikmat dan Bergizi
. Bebas Pupuk Kimia
. Bebas Pestisida dan Insektisida Kimia
. Bebas Glukosa
. Tanpa Bahan Pengawet
. Mengandung Serat Alami (baik untuk anak dan orang tua)
. Bermitra dengan petani2 lokal dari jawa tengah
adaptasi dari iklan KFC
Go Green
Keluarga lebih sehat, Kualitas Hidup Lebih Meningkat
. Pulen, Nikmat dan Bergizi
. Bebas Pupuk Kimia
. Bebas Pestisida dan Insektisida Kimia
. Bebas Glukosa
. Tanpa Bahan Pengawet
. Mengandung Serat Alami (baik untuk anak dan orang tua)
. Bermitra dengan petani2 lokal dari jawa tengah
adaptasi dari iklan KFC
Go Green
Langganan:
Postingan (Atom)