Informasi yang salah telah membuat pengkonsumsi beras memilih beras putih dan berpendapat keliru tentang beras pecah kulit hanya untuk petani-petani, untuk mereka yang lemah/miskin, dan untuk binatang-binatang. Bukankah mereka sangat keliru! Ilmu pengetahuan modern dan ahli-ahli makanan sehat telah membuktikan bahwa beras pecah kulit adalah jauh lebih baik dan beras yang lebih sehat. Beras pecah kulit adalah bergizi paling seimbang dari semua produk padi-padian. Di tahun 1897, itu ditemukan bahwa makan beras putih menyebabkan beri-beri, suatu penyakit berpotensi fatal karena ketiadaan thiamin (vitamin B1), karena vitamin penting ini dilepaskan dari beras pada saat pengolahan. Sejak itu, mengikuti regulasi pemerintah, beras putih diperkaya dengan vitamin-vitamin alami. Sayangnya, vitamin-vitamin ini jelas akan berkurang saat mencuci beras sebelum memasak. Dan juga, pabrikan beras tidak bisa mengembalikan semua serat yang penting dan bahan gizi berharga yang dikenal sebagai phytochemicals yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol, berfungsi melawan penyakit jantung dan kanker. Itulah mengapa beras pecah kulit lebih hebat daripada beras putih. Sungguh, beras pecah kulit adalah sangat sesuai untuk para raja/bangsawan serta mereka yang makmur.
Apakah Phytochemicals?
Phytochemicals adalah biokimia alami pada tanaman yang bersifat melindungi dan menyehatkan, termasuk pula yang ada pada beras pecah kulit, sayur-mayur, buah-buahan, kacang-kacangan dan padi-padian. Unsur pokok antioksidan ini melindungi tanaman, buah-buahan, dan semua binatang, termasuk pada manusia, dari kerusakkan kesehatan akibat oksidasi di struktur-struktur sel kita, terutama DNA. Phytochemicals, ketika dicerna, bertindak sebagai pertahanan biokimia melawan bakteri, jamur, virus-virus, dan kanker.
Keuntungan Beras Pecah Kulit
Bertentangan dengan kepercayaan yang populer bahwa beras hanya berisi karbohidrat, beras secara umum, terutama beras pecah kulit, berisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin-vitamin dan mineral-mineral. Beras pecah kulit mempunyai kandungan tinggi protein, mineral-mineral, serat, wangi dan antioksidan phytochemicals dibandingkan beras putih, yang lebih pulen. Padi-padian utuh yang mengandung gizi dan mineral setara beras pecah kulit adalah oats, jewawut, gandum hitam, gandum utuh, jagung, quinoa, padi-padian millet, dan biji-biji gandum. Beras putih sudah pasti kalah jauh dari beras pecah kulit dan untuk padi-padian diatas.
Apakah Beras Putih Berperan pada Kencing manis
Timbulnya diabetes melitus di Pilipina adalah sangat tinggi, sebanding dengan populasi nya, yang dibandingkan dengan negara-negara Asia lain, Eropa dan Amerika Serikat. Di seluruh dunia, ada sekitar 180 juta penderita diabetes melitus tipe 2 dan 18 juta tipe 1. Di China, ada 21 juta orang penderita penyakit gula. Sedangkan 27 juta orang Pilipina mempunyai kencing manis. Di Pilipina, timbulnya penyakit ginjal akibat dari komplikasi kencing manis terus meningkat dari 26% dalam 2001 sampai 31% dalam 2003. Ini adalah sangat tinggi. Sebagian dari faktor-faktor peningkat resiko tersebut adalah kegendutan, lemak tinggi dan high-simple-carbohydrate diet, merokok dan ketiadaan latihan-latihan/olah raga. Makan beras putih, yang pada dasarnya pulen, diperkirakan sebagai salah satu dari yang mungkin menyebabkan kenaikkan persentase yang tinggi dari kencing manis di Negara Pilipina. Beras putih melepaskan glukosa lebih mudah dan siap dibandingkan dengan beras pecah kulit, sehingga meningkatkan kadar gula darah secara drastis serta bereaksi secara dramatis pada hormaon insulin.
Suatu Perbandingan dari Kandungan Gizi
Ada suatu perbedaan yang sangat curam antara beras putih yang dipoles putih mulus dengan beras pecah kulit, Beras pecah kulit berkalori 4% lebih banyak karena lebih berlemak, 19% lebih berprotein, 219% lebih bermagnesium, 203% lebih ber vitamin K, 185% lebih bervitamin B6, 86% lebih vitamin B2, 33% lebih vitamin B3, 144% lebih folasin, 147% lebih fosfor, 139% lebih kalium, 37% lebih elenium, 25% lebih seng, dan 349% berserat. Karena beras yang putih diperkaya, maka mempunyai 21% lebih vitamin B1, kecuali jika dicuci bersih sebelum memasak. Bekatul di dalam beras pecah kulit berisi minyak atsiri/essensial dan serat-serat, yang bermanfaat dalam pencegahan alergi gastrointestinal dan penyakit jantung, rheumatoid radang sendi, dll. Perbedaan yang sangat banyak di dalam yang perihal gizi dan nilai kesehatan dari beras pecah kulit adalah jelas dan nyata.
Indeks yang Glycemic
Glycemic Index (G.I) menandai dan mengukur seberapa cepat suatu makanan tertentu menaikkan gula darah setelah proses pencernaan. Semakin rendah Glycemic Index, itu yang lebih sehat. Beras pecah kulit mempunyai G.I 55, dibandingkan dengan beras yang putih, yang adalah 70, yang bahkan mendekati 87 saat dimasak setengah matang. Sebuah donut mempunyai G.I 76, gula murni pada kenyataannya mengangkat glukosa darah dengan cepat. Kejadian kencing manis (tipe 2, NIDDM) sudah dihubungkan dengan konsumsi semasa hidup pada makanan yang berkadar G,I tinggi, seperti kue-kue dan kue kering lain, minuman non-diet soda, roti reguler, beras putih dan karbohidrat-karbohidrat lain. Contoh-contoh lain dari makanan berdasarkan Glycemic Index mereka: Sayur-mayur dan kacang-kacang (30-40); bekatul (51); susu kedelai (31); yogurt (14); grapefruit (25); jeruk (43); pepaya (58); pisang (56); oatmeal (48); gandum (67); serpih jagung (83)’ jagung chex serealia (83); dan, cheerios (74). Glukosa pada pembuluh darah mempunyai suatu Glycemic Index, jika G.I 100, berarti ketika didistribusikan maka akan menaikkan glukosa darah 100% dengan seketika. Hal ini memberi suatu dasar komparatip untuk semua Glycemic Index untuk berbagai makanan-makanan di daftar di atas. Untuk kesehatan yang lebih baik, kendali berat/beban dan ilmu gizi sehari-hari, kita akan menyukai makanan-makanan dengan Glycemic Index yang rendah. Beras pecah kulit adalah salah satu-nya. Ukuran yang baru disebut Glycemic Load, yang akan juga menandai (adanya) jumlah dari kalori-kalori karbohidrat pada mereka. Kentang, sebagai contoh, mempunyai kedua-duanya suatu indeks ketinggian glycemic dan beban glycemic tinggi, yang buat nya lebih buruk dibanding beras.
Kamis, 29 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar