BOYOLALI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terus mengembangkan jenis padi organik, karena selain berasnya berkualitas, juga lebih tahan hama wereng batang coklat.
"Pengembangan produk pertanian padi organik menjadi perhatian Pemkab Boyolali, saat ini, dikembangkan di dua desa, yakni Catur, Kecamatan Sambi dan Dlingo, Mojosongo," kata penggiat pertanian Aris Purwanto, Senin (21/3/2011).
Selain pangsa pasar yang semakin terbuka, varietas organik ternyata lebih tahan penyakit seperti wereng batang coklat, dan rasanya lebih pulen dan tidak mudah basi.
Pengembangan produk pertanian organik yang baru dikembangkan dua desa di Boyolali tersebut terus akan diperluas. Produksi beras organik di Boyolali, saat ini, mencapai 80 hektare, dan rata rata sekitar 6,5 ton gabah kering panen (GKP) per hektar.
Pemasaran beras organik baru melayani kebutuhan lokal di seluruh Jawa, sedangkan pasar ekspor masih menunggu sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Menurut dia, kelebihan lain beras organik, harganya sangat kompetitif dibanding dengan beras sejenis non organik, dan dapat mencapai selisih Rp 500 per kilogram.
"Sehingga, beras organik akan menguntungkan bagi petani, dan juga meringankan beban biaya produksi khususnya pestisida," katanya.
Menurut Anggota DPRD Boyolali Tugiman B, Semita, beras organik di daerah Boyolali sudah berkembang sejak 2007. Tetapi, pemasarannya belum menembus kelas ekspor, melainkan masih lokal.
Hal tersebut, menjadi tantangan bagi pemkab untuk dapat nembus ke luar negeri sebagai komoditas pangan higienis.
Menurut dia, pemeliharaan padi organik ini masih sebatas manual, yakni belum memanfaatkan mesin untuk mengolah pupuk organik.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pemkab dapat memberikan fasilitas kepada petani mengembangkan pupuk organik. Sehingga, petani ke depan dapat memproduksi pupuk ramah lingkungan tersebut skala besar.
Bupati Boyolali Seno Samodro menyambut positif rencana pengembangan padi organik di Boyolali. Dukungan itu, ditunjukkan dengan perluasan lahan pertanian organik di dua desa tersebut.
Bupati mengakui merubah paradigma petani untuk menanam padi organik bukan hal yang mudah, tetapi pemkab akan gencar melakukan sosialisasi.
http://nasional.kompas.com/read/2011/03/21/21324649/Ternyata.Padi.Organik.Lebih.Tahan.Hama.
Rabu, 25 Mei 2011
Selasa, 15 Juni 2010
Dibalik Warna Hitam ....... Beras Hitam
Warna bisa menjadi pedoman dalam menentukan nutrisi yang terkandung dalam bahan makanan yang menyehatkan. Pigmen warna dalam suatu makanan adalah petunjuk zat apa yang dikandungnya. Misalnya saja tomat yang berwarna merah cerah karena kandungan likopen yang tinggi.
Berbagai pigmen warna dalam makanan mulai hijau, oranye, kuning dan sebagainya, semuanya mengandung zat yang bisa menjadi antioksidan untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh, mencegah penyakit hati, peradangan, bahkan kanker.
Itulah sebabnya, tampilan makanan sehat terlihat segar penuh warna dari berbagai macam bahan. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, bahan makanan yang dianggap sangat menyehatkan justru memiliki pigmen warna hitam atau hitam keunguan. Padahal dari segi tampilan, warna ini identik dengan warna kelam dan kurang menarik selera.
Menurut penelitian, ternyata banyak bahan makanan berpigmen warna hitam yang kandungan nutrisinya lebih tinggi dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya.
Apa saja bahan makanan ‘hitam’ yang menyehatkan?
Beras hitam
Khasiat beras merah tentu sudah bukan hal baru. Tapi beras hitam belum terlalu populer di Indonesia. Beras hitam berbeda dari beras ketan hitam. Baik aroma, rasa, dan kandungan nutrisinya.
Pigmen warna hitam pada beras hitam dihasilkan oleh aleuron dan endospermia yang memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga beras berwarna ungu pekat mendekati hitam.
Beras hitam mengadung 100% serat, banyak mengadung zat besi serta asam amino. Varietas ini tergolong langka dan sangat mahal harganya. Di masa lalu, beras ini hanya bisa dikonsumsi kalangan bangsawan Kerajaan Cina, kemudian menyebar ke Romawi dan Yunani.
Manfaat beras hitam untuk kesehatan antara lain meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki fungsi hati, mencegah gangguan fungsi ginjal, membersihkan kolesterol dalam darah, dan sebagainya.
Kedelai hitam
Pemanfaatan kedelai hitam masih sangat jarang dilakukan. Kita sudah terlalu terbiasa mengolah kedelai kuning. Sejauh ini, di Indonesia kedelai hitam baru dimanfaatkan sebagai bahan baku kecap. Padahal dari segi kesehatan, kedelai hitam jauh lebih tinggi nutrisinya.
Kedelai hitam banyak mengandung antosianin, yaitu antioksidan yang mampu menghambat terbentuknya gumpalan di pembuluh darah, sehingga mengurangi risiko penyempitan pembuluh darah. Kedelai hitam juga banyak mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antikanker.
Teh hitam
Popularitas teh hitam juga belum seperti teh hijau. Meskipun berasal dari tanaman yang sama dengan teh hijau atau teh oolong, teh hitam memiliki kualitas lebih baik.
Teh hitam memiliki 70% kandungan polifenol, yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah dan membersihkan radikal bebas yang masuk ke tubuh. Teh jenis ini juga menghambat penyerapan kolesterol jahat dalam tubuh dan mengusirnya dari dalam tubuh.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa meminum teh hitam setiap hari bisa memberikan pencegahan kanker lebih baik. Selain itu, teh hitam juga sangat baik jadi pilihan bagi Anda yang menghindari kelebihan berat badan.
Beri hitam (blackberry)
Buah yang satu ini sudah lama dikenal sebagai buah antikanker. Kandungan aktioksidan berupa flavonoid yang tinggi membuat beri sangat direkomendasikan sebagai buah untuk mencegah kanker.
Flavonoid tak hanya mencegah kerusakan sel tubuh dan tumbuhnya sel kanker dalam tubuh, tapi juga memperlambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker tersebut
Beras hitam memiliki khasiat yang lebih baik dibanding beras merah dan beras putih. Pangan yang belum sepopuler beras putih ini berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, memperbaiki kerusakan sel hati, mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker/ tumor, memperlambat penuaan, sebagai antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, dan mencegah anemia.
Beras hitam dan beras merah belum menjadi bahan pangan pokok seperti halnya beras putih, meskipun kedua beras berwarna ini mempunyai nilai gizi tinggi.
Produk makanan dan minuman dari kacang hitam, wijen hitam, dan beras hitam menjadi populer. Di Korea, beras hitam menjadi bagian penting dalam pemeliharaan kesehatan karena kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan.
Beras hitam merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen paling baik, berbeda dengan beras putih atau beras warna lain. Beras hitam memiliki rasa dan aroma yang baik dengan penampilan yang spesifik dan unik. Bila dimasak, nasi beras hitam warnanya menjadi pekat dengan rasa dan aroma yang menggugah selera makan. Di Bogor ada rumah makan yang menyediakan nasi timbel dari beras hitam.
Warna beras diatur secara genetik, dan dapat berbeda akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, endospermia, dan komposisi pati pada endospermia. Beras putih agak transparan hanya memiliki sedikit aleuron dan mengandung amilosa sekitar 20%.
Pada beras merah, aleuron mengandung gen yang memproduksi antosianin sebagai sumber warna merah atau ungu. Pada beras hitam, aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga warna beras menjadi ungu pekat mendekati hitam. Ketan hitam merupakan versi ketan dari beras hitam. Beras hitam memiliki khasiat yang lebih baik dibanding beras merah atau beras warna lain.
Dari hepatitis, kanker sampai penyakit jantung
Beras hitam berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirosis), mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker/tumor, memperlambat penuaan, sebagai antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, dan mencegah anemia.
Beras merah berkhasiat mencegah sembelit, cocok untuk diet, mencegah penyakit saluran pencernaan, meningkatkan perkembangan otak, menurunkan kolesterol darah, mencegah kanker dan penyakit degeneratif, menyehatkan jantung, dan mengandung vitamin B1 dan mineral lebih tinggi dibanding beras putih.
Kandungan zat besi tinggi
Beras hitam mengandung sedikit protein, namun kandungan besinya tinggi yaitu 15,52 ppm, jauh lebih tinggi dibanding beras dari varietas IR64, Ciherang, Cisadane, Sintanur, Pandanwangi, dan Batang Gadis yang kandungan besinya berkisar antara 2,9-4,4 ppm.
Zat besi dibutuhkan tubuh dalam pembentukan sel darah merah. Pengkayaan zat besi pada beras untuk mengatasi anemia yang dewasa ini digalakkan tampaknya perlu mulai berpaling pada beras hitam atau beras merah.
Deskripsi sifat-sifat tanaman padi beras hitam belum tercatat secara rinci. Kelompok Tani Sarana Makmur Seyegan di Sleman melaporkan padi hitam varietas Compo Ireng mampu berproduksi 4,5 t/ha dengan umur panen 5 bulan.
Dalam upaya mengatasi kekurangan pangan dan gizi buruk yang dewasa ini makin meningkat, terutama di daerah berpengairan tadah hujan atau beriklim kering, penelitian varietas padi kaya nutrisi seperti padi beras hitam dan beras merah perlu digalakkan.
Penelitian sejak tahun 2003 menunjukkan, dari persilangan BP140F/Silugonggo// Oryza glaberrima///Silugonggo yang warna berasnya merah, salah satu galurnya menghasilkan butir beras berwarna ungu kehitaman walaupun jumlahnya sedikit (±10%). Meskipun demikian, temuan ini perlu ditindaklanjuti dalam upaya mendapatkan padi beras hitam yang mantap, sebagai varietas atau tetua padi beras hitam berumur genjah. Galur hasil persilangan ini berumur genjah (90-100 hari), tinggi tanaman 90-100 cm dengan penampilan mirip tetuanya Silugonggo. Galur ini diharapkan dapat beradaptasi baik pada lahan kering beriklim kering seperti halnya tetuanya. Mungkin Anda sudah sering mendengar kalau beras merah mempunyai manfaat baik untuk kesehatan kita. Tapi kini kita bisa menemui beras hitam yang bisa mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit. Beras yang hanya dijumpai di Asia ini tidak mengalami proses penggilingan berkali-kali seperti beras putih biasa.
Dimasa Cina kuno, beras yang kaya nutrisi ini hanya boleh dikomsumsi oleh kalangan istana saja. Menurut penelitian di Cina, kadar vitamin, mikroelemen dan asam amino beras hitam lebih tinggi dari semua jenis beras yang biasa Anda temui. Warna yang kurang menarik ini justru menunjukkan bahwa pigmen beras ini tinggi. Pigmen ini mengandung aleron dan endospermia yang menghasilkan antosianin yang berguna sebagai zat antikarsinogenik, meningkatkan kadar trombosit dan memiliki antioksidan tinggi. Selain itu, pigmen ini juga kaya akan zat flavonoid yang bisa mencegah pengerasan pembuluh nadi. Sebagai informasi, kadar flavonoid pada beras hitam lebih tinggi lima kali lipat dari beras biasa.
Keistimewaan lainnya beras hitam berserat tinggi . Laju pencernaan pati pada beras merah lebih lamban ketimbang beras biasa . Maka, Anda yang mengkomsumsi nasi hitam akan merasa kenyang lebih lama. Konon beras ini mempunyai bermacam khasiat antara lain meningkatkan ketahanan tubuh, memperbaiki kerusakan sel hati dalam kasus penyakit hepatisis dan sirosis (pengerasan hati), mencegah gangguan fugsi ginjal , mencegah kanker hati), mencegah gangguan fungsi ganjil, mencegah kanker dan tumor, antiaging alami, sebagai antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, mencegah anemia dan demam berdarah yang mengakibatkan turunnya kadar trombosit dalam darah.
Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam. (fn/sc/id/wk/vs) www.suaramedia.com
Berbagai pigmen warna dalam makanan mulai hijau, oranye, kuning dan sebagainya, semuanya mengandung zat yang bisa menjadi antioksidan untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh, mencegah penyakit hati, peradangan, bahkan kanker.
Itulah sebabnya, tampilan makanan sehat terlihat segar penuh warna dari berbagai macam bahan. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, bahan makanan yang dianggap sangat menyehatkan justru memiliki pigmen warna hitam atau hitam keunguan. Padahal dari segi tampilan, warna ini identik dengan warna kelam dan kurang menarik selera.
Menurut penelitian, ternyata banyak bahan makanan berpigmen warna hitam yang kandungan nutrisinya lebih tinggi dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya.
Apa saja bahan makanan ‘hitam’ yang menyehatkan?
Beras hitam
Khasiat beras merah tentu sudah bukan hal baru. Tapi beras hitam belum terlalu populer di Indonesia. Beras hitam berbeda dari beras ketan hitam. Baik aroma, rasa, dan kandungan nutrisinya.
Pigmen warna hitam pada beras hitam dihasilkan oleh aleuron dan endospermia yang memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga beras berwarna ungu pekat mendekati hitam.
Beras hitam mengadung 100% serat, banyak mengadung zat besi serta asam amino. Varietas ini tergolong langka dan sangat mahal harganya. Di masa lalu, beras ini hanya bisa dikonsumsi kalangan bangsawan Kerajaan Cina, kemudian menyebar ke Romawi dan Yunani.
Manfaat beras hitam untuk kesehatan antara lain meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki fungsi hati, mencegah gangguan fungsi ginjal, membersihkan kolesterol dalam darah, dan sebagainya.
Kedelai hitam
Pemanfaatan kedelai hitam masih sangat jarang dilakukan. Kita sudah terlalu terbiasa mengolah kedelai kuning. Sejauh ini, di Indonesia kedelai hitam baru dimanfaatkan sebagai bahan baku kecap. Padahal dari segi kesehatan, kedelai hitam jauh lebih tinggi nutrisinya.
Kedelai hitam banyak mengandung antosianin, yaitu antioksidan yang mampu menghambat terbentuknya gumpalan di pembuluh darah, sehingga mengurangi risiko penyempitan pembuluh darah. Kedelai hitam juga banyak mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antikanker.
Teh hitam
Popularitas teh hitam juga belum seperti teh hijau. Meskipun berasal dari tanaman yang sama dengan teh hijau atau teh oolong, teh hitam memiliki kualitas lebih baik.
Teh hitam memiliki 70% kandungan polifenol, yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah dan membersihkan radikal bebas yang masuk ke tubuh. Teh jenis ini juga menghambat penyerapan kolesterol jahat dalam tubuh dan mengusirnya dari dalam tubuh.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa meminum teh hitam setiap hari bisa memberikan pencegahan kanker lebih baik. Selain itu, teh hitam juga sangat baik jadi pilihan bagi Anda yang menghindari kelebihan berat badan.
Beri hitam (blackberry)
Buah yang satu ini sudah lama dikenal sebagai buah antikanker. Kandungan aktioksidan berupa flavonoid yang tinggi membuat beri sangat direkomendasikan sebagai buah untuk mencegah kanker.
Flavonoid tak hanya mencegah kerusakan sel tubuh dan tumbuhnya sel kanker dalam tubuh, tapi juga memperlambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker tersebut
Beras hitam memiliki khasiat yang lebih baik dibanding beras merah dan beras putih. Pangan yang belum sepopuler beras putih ini berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, memperbaiki kerusakan sel hati, mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker/ tumor, memperlambat penuaan, sebagai antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, dan mencegah anemia.
Beras hitam dan beras merah belum menjadi bahan pangan pokok seperti halnya beras putih, meskipun kedua beras berwarna ini mempunyai nilai gizi tinggi.
Produk makanan dan minuman dari kacang hitam, wijen hitam, dan beras hitam menjadi populer. Di Korea, beras hitam menjadi bagian penting dalam pemeliharaan kesehatan karena kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan.
Beras hitam merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen paling baik, berbeda dengan beras putih atau beras warna lain. Beras hitam memiliki rasa dan aroma yang baik dengan penampilan yang spesifik dan unik. Bila dimasak, nasi beras hitam warnanya menjadi pekat dengan rasa dan aroma yang menggugah selera makan. Di Bogor ada rumah makan yang menyediakan nasi timbel dari beras hitam.
Warna beras diatur secara genetik, dan dapat berbeda akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, endospermia, dan komposisi pati pada endospermia. Beras putih agak transparan hanya memiliki sedikit aleuron dan mengandung amilosa sekitar 20%.
Pada beras merah, aleuron mengandung gen yang memproduksi antosianin sebagai sumber warna merah atau ungu. Pada beras hitam, aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga warna beras menjadi ungu pekat mendekati hitam. Ketan hitam merupakan versi ketan dari beras hitam. Beras hitam memiliki khasiat yang lebih baik dibanding beras merah atau beras warna lain.
Dari hepatitis, kanker sampai penyakit jantung
Beras hitam berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirosis), mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker/tumor, memperlambat penuaan, sebagai antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, dan mencegah anemia.
Beras merah berkhasiat mencegah sembelit, cocok untuk diet, mencegah penyakit saluran pencernaan, meningkatkan perkembangan otak, menurunkan kolesterol darah, mencegah kanker dan penyakit degeneratif, menyehatkan jantung, dan mengandung vitamin B1 dan mineral lebih tinggi dibanding beras putih.
Kandungan zat besi tinggi
Beras hitam mengandung sedikit protein, namun kandungan besinya tinggi yaitu 15,52 ppm, jauh lebih tinggi dibanding beras dari varietas IR64, Ciherang, Cisadane, Sintanur, Pandanwangi, dan Batang Gadis yang kandungan besinya berkisar antara 2,9-4,4 ppm.
Zat besi dibutuhkan tubuh dalam pembentukan sel darah merah. Pengkayaan zat besi pada beras untuk mengatasi anemia yang dewasa ini digalakkan tampaknya perlu mulai berpaling pada beras hitam atau beras merah.
Deskripsi sifat-sifat tanaman padi beras hitam belum tercatat secara rinci. Kelompok Tani Sarana Makmur Seyegan di Sleman melaporkan padi hitam varietas Compo Ireng mampu berproduksi 4,5 t/ha dengan umur panen 5 bulan.
Dalam upaya mengatasi kekurangan pangan dan gizi buruk yang dewasa ini makin meningkat, terutama di daerah berpengairan tadah hujan atau beriklim kering, penelitian varietas padi kaya nutrisi seperti padi beras hitam dan beras merah perlu digalakkan.
Penelitian sejak tahun 2003 menunjukkan, dari persilangan BP140F/Silugonggo// Oryza glaberrima///Silugonggo yang warna berasnya merah, salah satu galurnya menghasilkan butir beras berwarna ungu kehitaman walaupun jumlahnya sedikit (±10%). Meskipun demikian, temuan ini perlu ditindaklanjuti dalam upaya mendapatkan padi beras hitam yang mantap, sebagai varietas atau tetua padi beras hitam berumur genjah. Galur hasil persilangan ini berumur genjah (90-100 hari), tinggi tanaman 90-100 cm dengan penampilan mirip tetuanya Silugonggo. Galur ini diharapkan dapat beradaptasi baik pada lahan kering beriklim kering seperti halnya tetuanya. Mungkin Anda sudah sering mendengar kalau beras merah mempunyai manfaat baik untuk kesehatan kita. Tapi kini kita bisa menemui beras hitam yang bisa mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit. Beras yang hanya dijumpai di Asia ini tidak mengalami proses penggilingan berkali-kali seperti beras putih biasa.
Dimasa Cina kuno, beras yang kaya nutrisi ini hanya boleh dikomsumsi oleh kalangan istana saja. Menurut penelitian di Cina, kadar vitamin, mikroelemen dan asam amino beras hitam lebih tinggi dari semua jenis beras yang biasa Anda temui. Warna yang kurang menarik ini justru menunjukkan bahwa pigmen beras ini tinggi. Pigmen ini mengandung aleron dan endospermia yang menghasilkan antosianin yang berguna sebagai zat antikarsinogenik, meningkatkan kadar trombosit dan memiliki antioksidan tinggi. Selain itu, pigmen ini juga kaya akan zat flavonoid yang bisa mencegah pengerasan pembuluh nadi. Sebagai informasi, kadar flavonoid pada beras hitam lebih tinggi lima kali lipat dari beras biasa.
Keistimewaan lainnya beras hitam berserat tinggi . Laju pencernaan pati pada beras merah lebih lamban ketimbang beras biasa . Maka, Anda yang mengkomsumsi nasi hitam akan merasa kenyang lebih lama. Konon beras ini mempunyai bermacam khasiat antara lain meningkatkan ketahanan tubuh, memperbaiki kerusakan sel hati dalam kasus penyakit hepatisis dan sirosis (pengerasan hati), mencegah gangguan fugsi ginjal , mencegah kanker hati), mencegah gangguan fungsi ganjil, mencegah kanker dan tumor, antiaging alami, sebagai antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, mencegah anemia dan demam berdarah yang mengakibatkan turunnya kadar trombosit dalam darah.
Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam. (fn/sc/id/wk/vs) www.suaramedia.com
Senin, 31 Mei 2010
Bekatul yang kaya Betul, Bekatul tidak sama dengan Dedak
KOMPAS.com - Mendengar kata bekatul, sebagian orang langsung mengaitkannya dengan bahan untuk pakan ternak. Bekatul memang merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan atau penumbukan gabah menjadi beras.
Pada proses tersebut terjadi pemisahan endosperma beras (yang biasa kita makan sebagai nasi) dengan bekatul yang merupakan lapisan yang menyelimuti endosperma. Berbagai penelitian menunjukkan, bekatul beras memiliki komponen gizi yang sangat dibutuhkan manusia. Jadi patut disayangkan jika bekatul hanya ditujukan sebagai pakan ternak.
Bukan Dedak
Bila gabah dihilangkan bagian sekamnya melalui proses penggilingan (pengupasan kulit), akan diperoleh beras pecah kulit (brown rice). Beras pecah kulit terdiri atas bran (dedak dan bekatul), endosperm, dan embrio (lembaga).
Endosperma terdiri atas kulit ari (lapisan aleuron) dan bagian berpati. Selanjutnya, bagian endosperma tersebut akan mengalami proses penyosohan, menghasilkan beras sosoh, dedak, dan bekatul.
Proses penyosohan merupakan proses penghilangan dedak dan bekatul dari bagian endosperma beras. Secara keseluruhan proses penggilingan padi menjadi beras akan menghasilkan 1628 persen sekam, 6-11 persen dedak, 2-4 persen bekatul, dan sekitar 60 persen endosperma.
Tujuan penyosohan untuk menghasilkan beras yang lebih putih dan bersih. Makin tinggi derajat sosoh, semakin putih dan bersih penampakan beras, tapi semakin miskin zat gizi. Pada penyosohan beras dihasilkan dua macam limbah, yaitu dedak (rice bran) dan bekatul (rice polish).
Bahan Pangan Dunia (FAO) telah membedakan pengertian dedak dan bekatul. Dedak merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan padi yang terdiri atas lapisan sebelah luar butiran beras (perikarp dan tegmen) dan sejumlah lembaga beras.
Bekatul merupakan lapisan sebelah dalam butiran beras (lapisan aleuron/kulit ari) dan sebagian kecil endosperma berpati. Dalam proses penggilingan padi di Indonesia, dedak dihasilkan pada proses penyosohan pertama, bekatul pada proses penyosohan kedua.
Banyak orang menggambarkan bekatul sebagai limbah dengan bau tengik, apek, dan asam. Persepsi tersebut tidak sepenuhnya benar karena bekatul memiliki karakteristik cita rasa yang lembut dan agak manis. Bau tidak sedap akan muncul jika bekatul mulai mengalami kerusakan.
Bekatul mengandung karbohidrat cukup tinggi, yaitu 51-55 g/100 g. Kandungan karbohidrat merupakan bagian dari endosperma beras karena kulit ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma. Kehadiran karbohidrat ini sangat menguntungkan karena membuat bekatul dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Kandungan protein pada bekatul juga sangat baik, yaitu 11-13 g/100 g. Dibandingkan dengan telur, nilai protein bekatul memang kalah, tapi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan kedelai, biji kapas, jagung, dan tepung terigu.
Dibandingkan dengan beras, bekatul memiliki kandungan asam amino lisin yang lebih tinggi. Zat gizi lain yang menonjol pada bekatul beras adalah lemak, kadarnya mencapai 10-20 g/100 g. Minyak yang diperoleh dari bekatul dapat digunakan sebagai salah satu minyak makan yang terbaik di antara minyak yang ada, dan sudah dijual secara komersial di beberapa negara.
Keunggulan dari minyak bekatul untuk menurunkan kolesterol. Bekatul beras juga kaya akan vitamin B kompleks dan vitamin E. Vitamin B kompleks sangat dibutuhkan sebagai komponen pembangun tubuh, sedangkan vitamin E merupakan antioksidan yang sangat kuat.
Selain itu, bekatul merupakan sumber mineral yang sangat baik, setiap 100 gramnya mengandung kalsium 500-700 mg, magnesium 600-700 mg, dan fosfor 1.000-2.200 mg.
Bekatul juga merupakan sumber serat pangan (dietary fiber) yang sangat baik. Selain untuk memperlancar saluran pencernaan, kehadiran serat pangan juga berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol darah.
Prof.Dr.Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan, Pengisi rubrik di Tabloid Gaya Hidup Sehat.
Pada proses tersebut terjadi pemisahan endosperma beras (yang biasa kita makan sebagai nasi) dengan bekatul yang merupakan lapisan yang menyelimuti endosperma. Berbagai penelitian menunjukkan, bekatul beras memiliki komponen gizi yang sangat dibutuhkan manusia. Jadi patut disayangkan jika bekatul hanya ditujukan sebagai pakan ternak.
Bukan Dedak
Bila gabah dihilangkan bagian sekamnya melalui proses penggilingan (pengupasan kulit), akan diperoleh beras pecah kulit (brown rice). Beras pecah kulit terdiri atas bran (dedak dan bekatul), endosperm, dan embrio (lembaga).
Endosperma terdiri atas kulit ari (lapisan aleuron) dan bagian berpati. Selanjutnya, bagian endosperma tersebut akan mengalami proses penyosohan, menghasilkan beras sosoh, dedak, dan bekatul.
Proses penyosohan merupakan proses penghilangan dedak dan bekatul dari bagian endosperma beras. Secara keseluruhan proses penggilingan padi menjadi beras akan menghasilkan 1628 persen sekam, 6-11 persen dedak, 2-4 persen bekatul, dan sekitar 60 persen endosperma.
Tujuan penyosohan untuk menghasilkan beras yang lebih putih dan bersih. Makin tinggi derajat sosoh, semakin putih dan bersih penampakan beras, tapi semakin miskin zat gizi. Pada penyosohan beras dihasilkan dua macam limbah, yaitu dedak (rice bran) dan bekatul (rice polish).
Bahan Pangan Dunia (FAO) telah membedakan pengertian dedak dan bekatul. Dedak merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan padi yang terdiri atas lapisan sebelah luar butiran beras (perikarp dan tegmen) dan sejumlah lembaga beras.
Bekatul merupakan lapisan sebelah dalam butiran beras (lapisan aleuron/kulit ari) dan sebagian kecil endosperma berpati. Dalam proses penggilingan padi di Indonesia, dedak dihasilkan pada proses penyosohan pertama, bekatul pada proses penyosohan kedua.
Banyak orang menggambarkan bekatul sebagai limbah dengan bau tengik, apek, dan asam. Persepsi tersebut tidak sepenuhnya benar karena bekatul memiliki karakteristik cita rasa yang lembut dan agak manis. Bau tidak sedap akan muncul jika bekatul mulai mengalami kerusakan.
Bekatul mengandung karbohidrat cukup tinggi, yaitu 51-55 g/100 g. Kandungan karbohidrat merupakan bagian dari endosperma beras karena kulit ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma. Kehadiran karbohidrat ini sangat menguntungkan karena membuat bekatul dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Kandungan protein pada bekatul juga sangat baik, yaitu 11-13 g/100 g. Dibandingkan dengan telur, nilai protein bekatul memang kalah, tapi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan kedelai, biji kapas, jagung, dan tepung terigu.
Dibandingkan dengan beras, bekatul memiliki kandungan asam amino lisin yang lebih tinggi. Zat gizi lain yang menonjol pada bekatul beras adalah lemak, kadarnya mencapai 10-20 g/100 g. Minyak yang diperoleh dari bekatul dapat digunakan sebagai salah satu minyak makan yang terbaik di antara minyak yang ada, dan sudah dijual secara komersial di beberapa negara.
Keunggulan dari minyak bekatul untuk menurunkan kolesterol. Bekatul beras juga kaya akan vitamin B kompleks dan vitamin E. Vitamin B kompleks sangat dibutuhkan sebagai komponen pembangun tubuh, sedangkan vitamin E merupakan antioksidan yang sangat kuat.
Selain itu, bekatul merupakan sumber mineral yang sangat baik, setiap 100 gramnya mengandung kalsium 500-700 mg, magnesium 600-700 mg, dan fosfor 1.000-2.200 mg.
Bekatul juga merupakan sumber serat pangan (dietary fiber) yang sangat baik. Selain untuk memperlancar saluran pencernaan, kehadiran serat pangan juga berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol darah.
Prof.Dr.Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan, Pengisi rubrik di Tabloid Gaya Hidup Sehat.
Rabu, 26 Mei 2010
Bekatul dan Manfaatnya
bukan karangan, memang diteliti
Bekatul untuk Menurunkan Hipertensi dan Hiperlipidemia
Bekatul atau rice bran selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak. Belum banyak yang mengetahui bahwa lapisan luar dari beras hasil penggilingan padi ini ternyata mengandung komponen bioaktif pangan yang bermanfaat bagi kesehatan. Bekatul dapat diperolah sebanyak 10 persen dari hasil penggilingan padi, yang terdiri dari lapisan aleurone beras (rice kernel), endosperm, dan germ.
Data dari Departemen Pertanian, diperkirakan pada tahun 2006 produksi beras nasional mencapai angka 54,74 juta ton (Tempo Interaktif, 6 Juli 2006). Sebagai perbandingannya di Amerika Serikat bahwa 10 persen dari total produksi beras dapat dihasilkan bekatul, sehingga dari 54,75 juta ton produksi beras nasional diperkirakan akan dihasilkan 5,5 juta ton bekatul. Potensi bahan baku yang sangat berlimpah jumlahnya tersebut, sehingga perlu dilakukan usaha-usaha pemanfaatan bekatul sebagai pangan fungsional.
Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan hiperlipidemia (berlebihnya jumlah lemak) merupakan dua kondisi penyebab penyakit kardiovaskuler dan aterosklerosis. Dua penayakit ini merupakan penyebab kematian yang semakin meningkat jumlahnya, termasuk di Indonesia.
Richard J. FitzGerald dari Universitas of Limerick, Limerick, Irlandia menyebutkan bahwa penurunan 5 mmHg tekanan darah sama artinya dengan menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler sebanyak 16 persen. Oleh karena itu usaha-usaha yang dilakukan oleh para peneliti pangan dan gizi adalah mendapatkan komponen bioaktif yang terdapat dalam bahan pangan, salah satunya adalah pemanfaatan bekatul sebagai bahan untuk mencegah hipertensi dan hiperlipidemia.
Manfaat bekatul
Fraksi lemak dari bekatul telah banyak dilaporkan memberikan efek menurunkan jumlah lemak darah (hipolipidemia) dengan uji pada hewan percobaan maupun manusia. Minyak bekatul menurunkan kadar kolesterol darah dan low density lipoprotein cholesterol (LDL-kolesterol), serta dapat meningkatkan kadar high density lipoprotein cholesterol (HDL-kolesterol) darah. Kemampuan fraksi lemak bekatul disebabkan adanya komponen oryzanol dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan.
Selain itu fraksi non-lemak bekatul ternyata juga memiliki efek hipolipidemia yang sama dengan fraksi lemak. Selain dapat memberikan efek hipolipidemia, penelitian penulis menyebutkan bahwa manfaat lain dari fraksi ini ternyata memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah secara nyata. Percobaan tersebut menggunakan tikus stroke-prone spontaneously hypertensive rats (SHRSP). SHRSP adalah spesies tikus yang secara genetik mengalami hipertensi dan hiperlipidemia.
Fraksi non-lemak diperoleh dengan ektraksi menggunakan ethanol yang dilanjutkan dengan ekstraksi menggunakan Driselase. Driselase adalah nama produk enzim komersial untuk degradasi dinding sel tanaman yang terdiri dari selulase, silanase, dan laminarise.
Asam ferulat dan total fenol adalah komponen biaoktif yang saat ini diketahui terdapat di dalam fraksi bekatul sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan lemak darah, disamping tentunya tokotrienol dan gamma-oryzanol yang sebelumnya telah diketahui sebagai senyawa antioksidan. Mekanisme penurunan tekanan darah oleh asam ferulat yaitu dengan menghambat kerja enzim angiotensin I-converting enzyme (ACE); suatu enzim yang bertanggung jawab terjadinya peningkatan tekanan darah. Penelitian penulis juga membuktikan hal tersebut dimana terjadi penurunan aktivitas ACE.
Mekanisme terjadinya penurunan lemak darah diduga melalui peningkatan kapasitas pengikatan LDL reseptor. Mekanisme lain yang juga berperan dalam penurunan kolesterol darah adalah peningkatan aktivitas enzim cholesterol-7 alpha-hydroxylase (Cyp7a1), suatu enzim yang bertanggung jawab dalam proses biosintesis asam empedu. Peningkatan aktivitas enzim ini akan menstimulir konversi kolesterol menjadi asam empedu, sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kolesterol dalam darah.
Makanan suplemen
Meskipun penelitian diatas diperoleh dari percobaan menggunakan hewan, namun data yang diperoleh dapat diekstrapolasikan ke manusia. Data yang didapatkan sebagai informasi awal untuk dijadikan kajian lebih lanjut pemanfaatan fraksi non-lemak bekatul sebagai bahan untuk menurunkan tekanan darah dan jumlah lemak darah pada penderita hipertensi dan hiperlipidemia.
Saat ini penggunaan bekatul sebagai suplementasi telah banyak dilakukan, misalnya pada pengolahan biskuit, kue, dan lain-lain. Pemanfaatan bekatul yang telah diawetkan sebagai makanan sarapan sereal, dengan perbandingan (persentase) tepung beras: bekatul dari 90:10 sampai dengan 30:70. Substitusi bekatul padi 15 persen pada tepung terigu dilaporkan memberikan hasil yang optimal terhadap penerimaan cookies dan roti manis. Substitusi ini dapat meningkatkan kandungan serat pangan (hemiselulosa, selulosa, dan lignin) dan niasin pada produk (Muchtadi et al., 1995).
Mengkonsumsi bekatul sebagai suplementasi produk-produk olahan, diharapkan dapat dijadikan saran yang paling tepat untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.
Ardiansyah, kandidat Doktor di Lab. of Nutrition, Tohoku University Sendai, Jepang dan anggota ISTECS chapter Jepang. Email: ardy@biochem.tohoku.ac.jp
Betulkah manfaat bekatul begitu besar? Bahkan, diabetes pun sembuh karenanya? Menurut ahli gizi masyarakat dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Ir Drajat Martianto MS, bekatul mengandung rice bran oil (minyak dedak).
Drajat mengungkapkan, kandungan minyak dedak pada bekatul mencapai 10- 13 persen dengan kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi (80 persen). ''Penggunaan asam lemak tidak jenuh ganda dalam diet, dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Selain itu dapat mencegah peningkatan kadar gula dalam darah,'' ungkap Drajat.
Bekatul, kata Drajat, juga sumber serat makanan (dietary fiber) yang baik. Serat makanan ini terbukti mampu memperpendek masa tinggal suatu makanan dalam sistem pencernaan. Dengan begitu, dia dapat mengurangi peluang terjadinya kanker kolon. Serat makanan dapat mencegah terjadinya hiperkolesterolemia dan ateroskierosis.
Menurut catatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor, kegiatan penyosohan beras bisa mengikis 7,5 persen bobot beras awal. hasilnya adalah bekatul dengan total serat makanan kadar selulosa, hemi-selulosa, dan lignin yang paling tinggi.
Dari proses penggilingan gabah, dihasilkan beras sebanyak 60-66 persen. Hasil bekatul mencapai 8-12 persen. Produksi bekatul halus dari penggilingan padi di Indonesia mencapai 4 juta - 6 juta ton per tahun. tapi kebanyakan masih dipakai sebagai bahan baku pakan dan obat nyamuk bakar. Padahal bekatul mempunyai potensi besar untuk makanan kesehatan, kosmetika, dan farmasi.
Bekatul tersusun atas air, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat.
Tabel :
1 Kadar Air 2,49 persen
2 Kadar Protein 8,77 persen
3 Kadar Lemak 1,09 persen
4 Kadar Abu 1,60 persen
5 Kadar Serat 1,69 persen
6 Karbohidrat 84,36 persen
7 Kalori 382,32 kal (beras giling hanya 360 kal)
8 Logam Berat Tidak ternyata
Bekatul juga mengandung kalsium, yang berfungsi mengurangi gangguan insomnia, mendukung sistem saraf dan kontraksi otot, mengatur detak jantung, dan mencegah gumpalan darah.
Bekatul juga mengandung magnesium, berfungsi mengaktifkan enzim, berperan dalam produksi energi formasi protein dan replikasi sel, meningkatkan kelarutan Kalsium dalam enzim sehingga dapat mencegah terbentuknya batu ginjal.
Bekatul juga mengandung mangan, berperan pada beberapa enzim yang terlibat pengontrolan gula darah, metabolisme energi serta hormon thyroid, berperan dalam enzim SOD sehingga sel tidak mudah rusak. Mencegah gangguan epilepsi, mengurangi resiko serangan jantung secara mendadak, berperan dalam fungsi otak.
Bekatul juga mengandung zat besi, berperan mengatur molekul haemoglobin (sel darah merah), sebagai alat transportasi oksigen dari paru-paru, penting selama perkembangan janin, pada masa remaja, selama kehamilan, dan menyusui.
Bekatul juga Kalium, bersama natrium berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh dan fungsi jantung, pengantar pesan syaraf ke otot, menurunkan tekanan darah, dan mengirim oksigen ke otak. cho
Tabel:
Protein : 1,6 - 1,9 PER (Protein Efficiency Ratio).
Daya cerna : mencapai 73 persen.
Lemak : 16-22 persen
Asam lemak utama : lebih dari 90 persen terdiri dari asam paimitat,
oleat, dan linoleat. Lilin 3-4 persen, lipida 4
persen
Kadar pati : 10-20 persen (semakin tingggi tingkat penyosohan,
semakin tingi kadar pati
Vitamin : 78 persen tiamin, 47 persen riboflavin, 67 persen
niasin
Mineral : alumunium, kalsium, kior, besi, magnesium, mangan,
fosfor, kalium, silikon, natrium, dan seng.
Serat : selulosa 8,7 - 11,4 persen, hemiselulosa 9,6 - 12,8
persen, betaglukan kurang dari 1 persen, dari
proporsi dedak. Ada juga polisakarida lain.
Kadar protein tertinggi: varietas Pandanwangi, disosoh 3 menit (1 7,20%) Kadar protein terendah: varietas IR-42 dan Memberamo, disosoh 3 menit
dan 8 menit.
Bekatul untuk Menurunkan Hipertensi dan Hiperlipidemia
Bekatul atau rice bran selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak. Belum banyak yang mengetahui bahwa lapisan luar dari beras hasil penggilingan padi ini ternyata mengandung komponen bioaktif pangan yang bermanfaat bagi kesehatan. Bekatul dapat diperolah sebanyak 10 persen dari hasil penggilingan padi, yang terdiri dari lapisan aleurone beras (rice kernel), endosperm, dan germ.
Data dari Departemen Pertanian, diperkirakan pada tahun 2006 produksi beras nasional mencapai angka 54,74 juta ton (Tempo Interaktif, 6 Juli 2006). Sebagai perbandingannya di Amerika Serikat bahwa 10 persen dari total produksi beras dapat dihasilkan bekatul, sehingga dari 54,75 juta ton produksi beras nasional diperkirakan akan dihasilkan 5,5 juta ton bekatul. Potensi bahan baku yang sangat berlimpah jumlahnya tersebut, sehingga perlu dilakukan usaha-usaha pemanfaatan bekatul sebagai pangan fungsional.
Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan hiperlipidemia (berlebihnya jumlah lemak) merupakan dua kondisi penyebab penyakit kardiovaskuler dan aterosklerosis. Dua penayakit ini merupakan penyebab kematian yang semakin meningkat jumlahnya, termasuk di Indonesia.
Richard J. FitzGerald dari Universitas of Limerick, Limerick, Irlandia menyebutkan bahwa penurunan 5 mmHg tekanan darah sama artinya dengan menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler sebanyak 16 persen. Oleh karena itu usaha-usaha yang dilakukan oleh para peneliti pangan dan gizi adalah mendapatkan komponen bioaktif yang terdapat dalam bahan pangan, salah satunya adalah pemanfaatan bekatul sebagai bahan untuk mencegah hipertensi dan hiperlipidemia.
Manfaat bekatul
Fraksi lemak dari bekatul telah banyak dilaporkan memberikan efek menurunkan jumlah lemak darah (hipolipidemia) dengan uji pada hewan percobaan maupun manusia. Minyak bekatul menurunkan kadar kolesterol darah dan low density lipoprotein cholesterol (LDL-kolesterol), serta dapat meningkatkan kadar high density lipoprotein cholesterol (HDL-kolesterol) darah. Kemampuan fraksi lemak bekatul disebabkan adanya komponen oryzanol dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan.
Selain itu fraksi non-lemak bekatul ternyata juga memiliki efek hipolipidemia yang sama dengan fraksi lemak. Selain dapat memberikan efek hipolipidemia, penelitian penulis menyebutkan bahwa manfaat lain dari fraksi ini ternyata memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah secara nyata. Percobaan tersebut menggunakan tikus stroke-prone spontaneously hypertensive rats (SHRSP). SHRSP adalah spesies tikus yang secara genetik mengalami hipertensi dan hiperlipidemia.
Fraksi non-lemak diperoleh dengan ektraksi menggunakan ethanol yang dilanjutkan dengan ekstraksi menggunakan Driselase. Driselase adalah nama produk enzim komersial untuk degradasi dinding sel tanaman yang terdiri dari selulase, silanase, dan laminarise.
Asam ferulat dan total fenol adalah komponen biaoktif yang saat ini diketahui terdapat di dalam fraksi bekatul sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan lemak darah, disamping tentunya tokotrienol dan gamma-oryzanol yang sebelumnya telah diketahui sebagai senyawa antioksidan. Mekanisme penurunan tekanan darah oleh asam ferulat yaitu dengan menghambat kerja enzim angiotensin I-converting enzyme (ACE); suatu enzim yang bertanggung jawab terjadinya peningkatan tekanan darah. Penelitian penulis juga membuktikan hal tersebut dimana terjadi penurunan aktivitas ACE.
Mekanisme terjadinya penurunan lemak darah diduga melalui peningkatan kapasitas pengikatan LDL reseptor. Mekanisme lain yang juga berperan dalam penurunan kolesterol darah adalah peningkatan aktivitas enzim cholesterol-7 alpha-hydroxylase (Cyp7a1), suatu enzim yang bertanggung jawab dalam proses biosintesis asam empedu. Peningkatan aktivitas enzim ini akan menstimulir konversi kolesterol menjadi asam empedu, sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kolesterol dalam darah.
Makanan suplemen
Meskipun penelitian diatas diperoleh dari percobaan menggunakan hewan, namun data yang diperoleh dapat diekstrapolasikan ke manusia. Data yang didapatkan sebagai informasi awal untuk dijadikan kajian lebih lanjut pemanfaatan fraksi non-lemak bekatul sebagai bahan untuk menurunkan tekanan darah dan jumlah lemak darah pada penderita hipertensi dan hiperlipidemia.
Saat ini penggunaan bekatul sebagai suplementasi telah banyak dilakukan, misalnya pada pengolahan biskuit, kue, dan lain-lain. Pemanfaatan bekatul yang telah diawetkan sebagai makanan sarapan sereal, dengan perbandingan (persentase) tepung beras: bekatul dari 90:10 sampai dengan 30:70. Substitusi bekatul padi 15 persen pada tepung terigu dilaporkan memberikan hasil yang optimal terhadap penerimaan cookies dan roti manis. Substitusi ini dapat meningkatkan kandungan serat pangan (hemiselulosa, selulosa, dan lignin) dan niasin pada produk (Muchtadi et al., 1995).
Mengkonsumsi bekatul sebagai suplementasi produk-produk olahan, diharapkan dapat dijadikan saran yang paling tepat untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.
Ardiansyah, kandidat Doktor di Lab. of Nutrition, Tohoku University Sendai, Jepang dan anggota ISTECS chapter Jepang. Email: ardy@biochem.tohoku.ac.jp
Betulkah manfaat bekatul begitu besar? Bahkan, diabetes pun sembuh karenanya? Menurut ahli gizi masyarakat dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Ir Drajat Martianto MS, bekatul mengandung rice bran oil (minyak dedak).
Drajat mengungkapkan, kandungan minyak dedak pada bekatul mencapai 10- 13 persen dengan kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi (80 persen). ''Penggunaan asam lemak tidak jenuh ganda dalam diet, dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Selain itu dapat mencegah peningkatan kadar gula dalam darah,'' ungkap Drajat.
Bekatul, kata Drajat, juga sumber serat makanan (dietary fiber) yang baik. Serat makanan ini terbukti mampu memperpendek masa tinggal suatu makanan dalam sistem pencernaan. Dengan begitu, dia dapat mengurangi peluang terjadinya kanker kolon. Serat makanan dapat mencegah terjadinya hiperkolesterolemia dan ateroskierosis.
Menurut catatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor, kegiatan penyosohan beras bisa mengikis 7,5 persen bobot beras awal. hasilnya adalah bekatul dengan total serat makanan kadar selulosa, hemi-selulosa, dan lignin yang paling tinggi.
Dari proses penggilingan gabah, dihasilkan beras sebanyak 60-66 persen. Hasil bekatul mencapai 8-12 persen. Produksi bekatul halus dari penggilingan padi di Indonesia mencapai 4 juta - 6 juta ton per tahun. tapi kebanyakan masih dipakai sebagai bahan baku pakan dan obat nyamuk bakar. Padahal bekatul mempunyai potensi besar untuk makanan kesehatan, kosmetika, dan farmasi.
Bekatul tersusun atas air, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat.
Tabel :
1 Kadar Air 2,49 persen
2 Kadar Protein 8,77 persen
3 Kadar Lemak 1,09 persen
4 Kadar Abu 1,60 persen
5 Kadar Serat 1,69 persen
6 Karbohidrat 84,36 persen
7 Kalori 382,32 kal (beras giling hanya 360 kal)
8 Logam Berat Tidak ternyata
Bekatul juga mengandung kalsium, yang berfungsi mengurangi gangguan insomnia, mendukung sistem saraf dan kontraksi otot, mengatur detak jantung, dan mencegah gumpalan darah.
Bekatul juga mengandung magnesium, berfungsi mengaktifkan enzim, berperan dalam produksi energi formasi protein dan replikasi sel, meningkatkan kelarutan Kalsium dalam enzim sehingga dapat mencegah terbentuknya batu ginjal.
Bekatul juga mengandung mangan, berperan pada beberapa enzim yang terlibat pengontrolan gula darah, metabolisme energi serta hormon thyroid, berperan dalam enzim SOD sehingga sel tidak mudah rusak. Mencegah gangguan epilepsi, mengurangi resiko serangan jantung secara mendadak, berperan dalam fungsi otak.
Bekatul juga mengandung zat besi, berperan mengatur molekul haemoglobin (sel darah merah), sebagai alat transportasi oksigen dari paru-paru, penting selama perkembangan janin, pada masa remaja, selama kehamilan, dan menyusui.
Bekatul juga Kalium, bersama natrium berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh dan fungsi jantung, pengantar pesan syaraf ke otot, menurunkan tekanan darah, dan mengirim oksigen ke otak. cho
Tabel:
Protein : 1,6 - 1,9 PER (Protein Efficiency Ratio).
Daya cerna : mencapai 73 persen.
Lemak : 16-22 persen
Asam lemak utama : lebih dari 90 persen terdiri dari asam paimitat,
oleat, dan linoleat. Lilin 3-4 persen, lipida 4
persen
Kadar pati : 10-20 persen (semakin tingggi tingkat penyosohan,
semakin tingi kadar pati
Vitamin : 78 persen tiamin, 47 persen riboflavin, 67 persen
niasin
Mineral : alumunium, kalsium, kior, besi, magnesium, mangan,
fosfor, kalium, silikon, natrium, dan seng.
Serat : selulosa 8,7 - 11,4 persen, hemiselulosa 9,6 - 12,8
persen, betaglukan kurang dari 1 persen, dari
proporsi dedak. Ada juga polisakarida lain.
Kadar protein tertinggi: varietas Pandanwangi, disosoh 3 menit (1 7,20%) Kadar protein terendah: varietas IR-42 dan Memberamo, disosoh 3 menit
dan 8 menit.
Senin, 24 Mei 2010
Sebab anda harus mengganti beras putih
Beras Putih Membuang Nutrisi
THURSDAY, 23 APRIL 2009
Total View : 3708 times
Tahukah Anda bahwa proses penggilingan dan pemolesan padi sampai menjadi beras putih telah membuang 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat dan asam lemak esensial. Maka tinggallah beras yang putih bersih tetapi hanya mengandung karbohidrat saja, padahal seharusnya beras merupakan bahan makanan yang kaya vitamin, mineral, serat dan asam lemak esensial.
Beras pecah kulit (dalam bahasa Inggris disebut brown rice) hanya membuang lapisan terluar (gabah), sehingga kandungan zat gizi yang kaya pada kulit arinya masih utuh.
Apa fungsi zat gizi yang hilang tersebut? Semangkuk brown rice mengandung 90% kebutuhan mangan (Mn) perhari. Mangan banyak berperan pada proses metabolisme tubuh, merupakan komponen enzim superoxide dismutase (SOD) yang melindungi mitokondria terhadap kerusakan oksidasi.
Semangkuk brown rice mengandung 21% kebutuhan Magnesium (Mg) perhari. Mg berfungsi dalam proses metabolisme dan bersama Kalsium (Ca) menjaga kesehatan tulang.
Semangkuk brown rice mengandung 14% kebutuhan serat perhari. Dalam penelitian terhadap 74.091 wanita selama 12 tahun terbukti bahwa mereka yang kurang mengkonsumsi serat dalam makanannya lebih mudah mengalami kegemukan. Serat juga melindungi terhadap konstipasi dan resiko kanker kolon.
Brown rice mengandung Selenium (Se) merupakan mineral yang berfungsi penting dalam mencegah timbulnya keganasan, metabolisme tubuh, anti-oksidan, dan berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh. Selenium merupakan komponen enzim glutathione peroxidase yang berperan penting dalam proses detoksifikasi di hati.
Serat juga memperlambat absorpsi karbohidrat ke dalam darah sehingga menstabilkan kadar gula darah. Diet kaya serat ternyata juga menurunkan resiko terjadinya batu empedu.
Asam lemak esensial yang terkadung pada brown rice ternyata dapat menurunkan kolesterol LDL (bad cholesterol) sampai 7%. Ditambah kandungan serat, Mg dan vitamin2 B, maka brown rice juga melindungi terhadap penyakit kardiovaskuler.
Brown rice juga kaya fitonutrien yang merupakan anti-oksidan misalnya quercetin, curcumin, ellagic acid, catechins, dan sebagainya. Lebih dari 80% fitonutrien terdapat pada kulit ari, maka proses penggilingan dan pemolesan telah membuang sebagian besar fitonutrien.
Konsumsi bahan makanan kaya serat (biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan) terbukti menurunkan prevalensi sindroma metabolik yang ditandai perut buncit, kadar kolesterol HDL rendah, hipertrigliseridemia dan hipertensi.
Namun sayang kulit ari pada brown rice mudah teroksidasi sehingga membuatnya tidak tahan lama (menjadi tengik).
Anjuran
Untuk menjaga kesehatan perlu senantiasa menjalankan pola hidup sehat yaitu diet sehat seimbang, olah raga, cukup istirahat dan menghindari polusi.
Setelah mengetahui betapa kaya kandungan zat gizi pada brown rice serta manfaatnya, maka saya menganjurkan untuk mulai mengkonsumsi brown rice terutama bila Anda termasuk kriteria berikut ini :
* Kelebihan berat badan (Indeks massa tubuh > 25)
* Penderita diabetes mellitus
* Penderita sindroma metabolik (obesitas, terutama obesitas sentral (perut buncit), kadar kolesterol HDL rendah, hipertrigliseridemia dan hipertensi).
* Manula (resiko penyakit jantung koroner, penyakit-penyakit keganasan, batu empedu)
* Banyak terpapar polutant (asap rokok, asap motor, dan sebagainya)
Ingatlah bahwa mencegah adalah lebih baik daripada mengobati.
Karbohidrat Kompleks
Suami saya beberapa hari yang lalu memperoleh kesempatan untuk mengikuti pelatihan di RKSE , Pelatihan kewirausahaan yang dikelola Rhenald Kasali dan temen temen. Seperti masuk kawah candradimuka, dari hari Jumat pagi suami saya sudah pergi ke kampus RKSE yang tidak jauh dari rumah saya, tapi harus stay disana.
Hari pertama, di jam istirahat, saya akhirnya mendapat balasan dari suami saya, balasan atas SMS yang saya kirimkan pagi tadi. " Aku lagi dapet pelajaran exercise dan diet dari dokter T", oooo, Minggu sepulang pelatihan saya yang sudah kangen , bukan cuma kangen suami saya aja, tapi pengen tau ilmu selama pelatihan, menanyakan tentang materi diet dan exercise yang diperoleh, karena saya tau suami saya rajin tidur kalo abis sholat subuh.
Hmmm, dokter bilang, kita , semua orang harus merubah mengkonsumsi dari beras putih yang notabene karbohidrat simple ke karbohidrat kompleks.
Ada dua macam karbohidrat, yaitu karbohidrat simpleks dan kompleks. Karbohidrat simpleks merupakan karbohidrat yang cepat diserap tubuh, karena sudah berupa butiran-butiran gula yang mengandung glukosa dan siap diserap. Yang termasuk karbohidrat simpleks antara lain gula pasir, gula jawa, dan gula jagung. Makanan yang juga mengandung karbohidrat simpleks, yaitu susu, permen, dan cookies.
Berbeda dari karbohidrat simpleks, karbohidrat kompleks dicerna dan diserap perlahan-lahan, sehingga kadar gula dalam tubuh naik secara perlahan. Karbohidrat jenis ini pun lebih banyak mengandung serat dan vitamin. Contoh karbohidrat kompleks antara lain nasi beras merah yang kaya serat dan vitamin B.
Saya jadi ingat bertahun lalu begitu sulitnya meyakinkan suami saya untuk mau merubah nasi putih ke nasi merah, sangat sulit, sampai dia bertanya, bu bisa gak masaknya sebelah nasi putih dan sebelah nasi merah......
Jadi manfaat si karbohidrat kompleks bukan hanya masalah kaya serat yang bermanfaat untuk pencernaan juga untuk mengontrol kolesterol, tapi juga untuk mengontrol kadar gula darah.
Kalo masalah rasa, lama lama terbiasa juga, kalo mau nasi putih masih bisa juga kok, tapi sesekali saja
Hari pertama, di jam istirahat, saya akhirnya mendapat balasan dari suami saya, balasan atas SMS yang saya kirimkan pagi tadi. " Aku lagi dapet pelajaran exercise dan diet dari dokter T", oooo, Minggu sepulang pelatihan saya yang sudah kangen , bukan cuma kangen suami saya aja, tapi pengen tau ilmu selama pelatihan, menanyakan tentang materi diet dan exercise yang diperoleh, karena saya tau suami saya rajin tidur kalo abis sholat subuh.
Hmmm, dokter bilang, kita , semua orang harus merubah mengkonsumsi dari beras putih yang notabene karbohidrat simple ke karbohidrat kompleks.
Ada dua macam karbohidrat, yaitu karbohidrat simpleks dan kompleks. Karbohidrat simpleks merupakan karbohidrat yang cepat diserap tubuh, karena sudah berupa butiran-butiran gula yang mengandung glukosa dan siap diserap. Yang termasuk karbohidrat simpleks antara lain gula pasir, gula jawa, dan gula jagung. Makanan yang juga mengandung karbohidrat simpleks, yaitu susu, permen, dan cookies.
Berbeda dari karbohidrat simpleks, karbohidrat kompleks dicerna dan diserap perlahan-lahan, sehingga kadar gula dalam tubuh naik secara perlahan. Karbohidrat jenis ini pun lebih banyak mengandung serat dan vitamin. Contoh karbohidrat kompleks antara lain nasi beras merah yang kaya serat dan vitamin B.
Saya jadi ingat bertahun lalu begitu sulitnya meyakinkan suami saya untuk mau merubah nasi putih ke nasi merah, sangat sulit, sampai dia bertanya, bu bisa gak masaknya sebelah nasi putih dan sebelah nasi merah......
Jadi manfaat si karbohidrat kompleks bukan hanya masalah kaya serat yang bermanfaat untuk pencernaan juga untuk mengontrol kolesterol, tapi juga untuk mengontrol kadar gula darah.
Kalo masalah rasa, lama lama terbiasa juga, kalo mau nasi putih masih bisa juga kok, tapi sesekali saja
Minggu, 23 Mei 2010
Cara membuat tepung beras di rumah
temen,
yang mau bikin tepung beras sendiri,
caranya gak susah,
siapkan grinder, kalo kita beli blender ada tuh yang kecil
nah blender si beras disitu, setelah jadi bisa dijemur, atau sangrai lalu
ayak dan bisa disimpan.,
ini pengalaman adekku sendiri yang bikin tepung beras merah dari beras merah Pecah Kulit yang masih ada kulit arinya hasilnya halusssss
untuk cara membuatnya,
siapkan tepung beras cairkan dengan sedikit air,
panaskan air, rebus sampai mendidih,
masukkan tepung beras yang sudah dicairkan
masak sampai matang, meletup2,
dinginkan ketika suam2 kuku masukkan susu formula atau asi perah.,
salam
erna
yang mau bikin tepung beras sendiri,
caranya gak susah,
siapkan grinder, kalo kita beli blender ada tuh yang kecil
nah blender si beras disitu, setelah jadi bisa dijemur, atau sangrai lalu
ayak dan bisa disimpan.,
ini pengalaman adekku sendiri yang bikin tepung beras merah dari beras merah Pecah Kulit yang masih ada kulit arinya hasilnya halusssss
untuk cara membuatnya,
siapkan tepung beras cairkan dengan sedikit air,
panaskan air, rebus sampai mendidih,
masukkan tepung beras yang sudah dicairkan
masak sampai matang, meletup2,
dinginkan ketika suam2 kuku masukkan susu formula atau asi perah.,
salam
erna
Langganan:
Postingan (Atom)